Puluhan keluarga korban longsor di kawasan Trangkil Sukorejo, Semarang, akhirnya direlokasi ke Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Kaligawe, Semarang, pada Kamis (30/1/2014) pagi ini. Mereka bersedia direlokasi, karena ancaman longsor susulan masih ada.
Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, menjelaskan bahwa pihaknya telah dibantu oleh TNI dalam sosialisasi relokasi tersebut. Tak hanya itu, Kodam IV/Diponegoro juga menyediakan 26 truk sebagai alat transportasi bagi para korban longsor untuk direlokasi.
Bagi warga yang lebih memilih bertahan dilokasi pengungsian dan menolak direlokasi, Hendrar mempersilakan dan menganggap bukan sebagai penghalang. Dalam hal ini, Pemerintah Kota Semarang hanya memfasilitasi saja, untuk mencegah kerugian warga lebih jauh.
"Data yang ada, masih ada 15 warga yang memilih untuk tinggal di saudaranya," tutur Hendrar di kawasan Trangkil Sukorejo, Semarang.
Hendrar juga meminta, agar warga selama berada di Rusunawa Kaligawe bisa menabung dan mencari tempat tinggal yang baru. Hal itu karena izin pendirian tempat tinggal di lokasi longsor tersebut akan dicabut.
"Kalau mau mengambil barang-barang boleh. Tapi pasti tidak ada ijin keluar untuk perumahan ini," katanya.
Selain itu, Warga juga diminta bersabar dan melapor jika fasilitas atau kenyamanan di rusunawa itu bermasalah. "Silakan SMS saya, telepon saya, atau datangi saya," tegas Hendrar.
Menurut Agus Kushendratno, selaku ketua RT 06 RW 10, Kampung Trangkil Baru, Gunung Pati, Semarang, warga memang mendukung anjuran Wali Kota untuk pindah ke rusun Kaligawe tepatnya di blok A lantai 4. Namun ia berharap warga tidak selamanya berada di sana karena menurutnya lokasi tersebut kurang nyaman.
"Ya mungkin ukuran ruangannya sekitar 3x5 meter, kurang nyaman. Kami berharap bisa kembali lagi ke sini (Trangkil) kalau sudah ada perbaikan," jelas Agus.
Sementara itu Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Sunindyo mengatakan pihaknya siap membantu pemindahan tersebut dengan mengerahkan truk. Ia pun menghibur warga agar mengambil hikmah dari musibah yang menimpa mereka.
"Ingat, pindah pas Imlek, kalau imlek rezekinya banyak, amin," kata Pangdam.
Sebelumnya, pada Kamis 23 Januari 2014 lalu, terdapat 21 rumah yang ambles dan tertimbun longsoran, di RT 6 RW 10, Kelurahan Sukorejo, Gunungpati Semarang. Data di kelurahan, total rumah rusak mencapai 43 rumah. Dan sudah satu minggu ini warga berada di tenda milik TNI yang difungsikan sebagai tempat pengungsian. (Adm/Mut)
Baca juga:
Datangi Korban Longsor Semarang, JK: Segera Relokasi!
21 Rumah di Kota Semarang Tertimbun Longsor
Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, menjelaskan bahwa pihaknya telah dibantu oleh TNI dalam sosialisasi relokasi tersebut. Tak hanya itu, Kodam IV/Diponegoro juga menyediakan 26 truk sebagai alat transportasi bagi para korban longsor untuk direlokasi.
Bagi warga yang lebih memilih bertahan dilokasi pengungsian dan menolak direlokasi, Hendrar mempersilakan dan menganggap bukan sebagai penghalang. Dalam hal ini, Pemerintah Kota Semarang hanya memfasilitasi saja, untuk mencegah kerugian warga lebih jauh.
"Data yang ada, masih ada 15 warga yang memilih untuk tinggal di saudaranya," tutur Hendrar di kawasan Trangkil Sukorejo, Semarang.
Hendrar juga meminta, agar warga selama berada di Rusunawa Kaligawe bisa menabung dan mencari tempat tinggal yang baru. Hal itu karena izin pendirian tempat tinggal di lokasi longsor tersebut akan dicabut.
"Kalau mau mengambil barang-barang boleh. Tapi pasti tidak ada ijin keluar untuk perumahan ini," katanya.
Selain itu, Warga juga diminta bersabar dan melapor jika fasilitas atau kenyamanan di rusunawa itu bermasalah. "Silakan SMS saya, telepon saya, atau datangi saya," tegas Hendrar.
Menurut Agus Kushendratno, selaku ketua RT 06 RW 10, Kampung Trangkil Baru, Gunung Pati, Semarang, warga memang mendukung anjuran Wali Kota untuk pindah ke rusun Kaligawe tepatnya di blok A lantai 4. Namun ia berharap warga tidak selamanya berada di sana karena menurutnya lokasi tersebut kurang nyaman.
"Ya mungkin ukuran ruangannya sekitar 3x5 meter, kurang nyaman. Kami berharap bisa kembali lagi ke sini (Trangkil) kalau sudah ada perbaikan," jelas Agus.
Sementara itu Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Sunindyo mengatakan pihaknya siap membantu pemindahan tersebut dengan mengerahkan truk. Ia pun menghibur warga agar mengambil hikmah dari musibah yang menimpa mereka.
"Ingat, pindah pas Imlek, kalau imlek rezekinya banyak, amin," kata Pangdam.
Sebelumnya, pada Kamis 23 Januari 2014 lalu, terdapat 21 rumah yang ambles dan tertimbun longsoran, di RT 6 RW 10, Kelurahan Sukorejo, Gunungpati Semarang. Data di kelurahan, total rumah rusak mencapai 43 rumah. Dan sudah satu minggu ini warga berada di tenda milik TNI yang difungsikan sebagai tempat pengungsian. (Adm/Mut)
Baca juga:
Datangi Korban Longsor Semarang, JK: Segera Relokasi!
21 Rumah di Kota Semarang Tertimbun Longsor