Jelang perayaan Imlek 2565, persiapan demi persiapan terus dilakukan oleh warga Tionghoa. Namun, kemeriahan perayaan Imlek tak terlihat di Vihara Amurva Bhumi yang terletak di Gang Lele, Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur. Sebab, akses jalan menuju Vihara tersebut tergenang banjir.
Vihara yang telah berdiri sejak 325 tahun lalu itu ternyata tidak mempunyai persiapan khusus untuk menyambut perayaan Imlek Tahun Kuda Kayu ini. Di dalam Vihara tersebut, hanya terlihat beberapa lampion. Hingga kini belum ada lilin-lilin besar, dan ornamen-ornamen khusus di Vihara untuk Imlek.
"Tahun ini nggak ada acara-acara khusus ataupun perhiasan khusus," kata Anyo (71) selaku pengurus Vihara ketika ditemui di Vihara Amurva Bhumi, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (30/1/2014).
Tak dipungkiri, Anyo menyebut keadaan dan situasi banjir seperti ini memang merugikan para umat yang ingin beribadah pada saat perayaan Imlek besok. Apalagi akses jalan yang menuju ke Viharanya terputus akibat genangan air setinggi 1 meter. Sehingga para umat yang ingin beribadah di Vihara tersebut harus bersusah payah melewati genangan air.
Dia juga menyesalkan banjir yang kembali meluap di kawasan tersebut. Baru 3 hari para pengurus Vihara membersihkan air banjir setinggi 10 cm yang masuk ke viharanya itu. "Baru 3 hari turun. Eh, banjir lagi, memang keadaan lagi kebanjiran. Gangguan sudah pasti ada. Misalnya ada tamu yang mau datang ibadah ke sini pada nggak jadi," keluhnya.
Anyo menuturkan, setiap tahun Vihara tempatnya beribadah memang kerap kali dilanda banjir. Pada 2007, Vihara yang terletak di Gang Lele, Jalan Jatinegara Barat, itu pernah terendam air banjir setinggi 1,5 meter.
"Itu banjir paling parah yang pernah masuk ke Vihara ini tahun 2007. Terpaksa semua barang untuk ibadah kita evakuasi ke atas loteng," tutur Anyo.
Untuk ibadah di Vihara ini, kata Anyo, akan dilakukan ibadah sembahyang pada tengah malam untuk menyambut perayaan Imlek. "Paling sembayang nanti tengah malam menyambut Dewa Rejeki. Supaya di tahun ini rejeki kita lancar," harapnya.
Meski demikian, Anyo berharap agar perayaan Imlek yang berlangsung nanti malam hingga besok dapat berjalan lancar. Tak hanya itu, Anyo khusus berharap agar air banjir tak menggenangi Vihara tersebut pada saat perayaan Imlek.
"Mudah-mudahan nggak banjir malam ini. Biar ibadah lancar juga," ucapnya.
Dia pun berharap Pemerintah DKI Jakarta yang saat ini dipimpin Gubernur Joko Widodo dapat mengatasi masalah banjir yang setiap tahun melanda. "Paling kita sebagai rakyat mah nungguin aja hasil kerja pak Gubernur. Mudah-mudahan saja banjir bisa diatasi," tandas pria yang sudah 7 tahun ini menjadi pengurus Vihara. (Mvi/Yus)
Baca juga:
[VIDEO] Bandeng Raksasa Favorit Imlek
Vihara yang telah berdiri sejak 325 tahun lalu itu ternyata tidak mempunyai persiapan khusus untuk menyambut perayaan Imlek Tahun Kuda Kayu ini. Di dalam Vihara tersebut, hanya terlihat beberapa lampion. Hingga kini belum ada lilin-lilin besar, dan ornamen-ornamen khusus di Vihara untuk Imlek.
"Tahun ini nggak ada acara-acara khusus ataupun perhiasan khusus," kata Anyo (71) selaku pengurus Vihara ketika ditemui di Vihara Amurva Bhumi, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (30/1/2014).
Tak dipungkiri, Anyo menyebut keadaan dan situasi banjir seperti ini memang merugikan para umat yang ingin beribadah pada saat perayaan Imlek besok. Apalagi akses jalan yang menuju ke Viharanya terputus akibat genangan air setinggi 1 meter. Sehingga para umat yang ingin beribadah di Vihara tersebut harus bersusah payah melewati genangan air.
Dia juga menyesalkan banjir yang kembali meluap di kawasan tersebut. Baru 3 hari para pengurus Vihara membersihkan air banjir setinggi 10 cm yang masuk ke viharanya itu. "Baru 3 hari turun. Eh, banjir lagi, memang keadaan lagi kebanjiran. Gangguan sudah pasti ada. Misalnya ada tamu yang mau datang ibadah ke sini pada nggak jadi," keluhnya.
Anyo menuturkan, setiap tahun Vihara tempatnya beribadah memang kerap kali dilanda banjir. Pada 2007, Vihara yang terletak di Gang Lele, Jalan Jatinegara Barat, itu pernah terendam air banjir setinggi 1,5 meter.
"Itu banjir paling parah yang pernah masuk ke Vihara ini tahun 2007. Terpaksa semua barang untuk ibadah kita evakuasi ke atas loteng," tutur Anyo.
Untuk ibadah di Vihara ini, kata Anyo, akan dilakukan ibadah sembahyang pada tengah malam untuk menyambut perayaan Imlek. "Paling sembayang nanti tengah malam menyambut Dewa Rejeki. Supaya di tahun ini rejeki kita lancar," harapnya.
Meski demikian, Anyo berharap agar perayaan Imlek yang berlangsung nanti malam hingga besok dapat berjalan lancar. Tak hanya itu, Anyo khusus berharap agar air banjir tak menggenangi Vihara tersebut pada saat perayaan Imlek.
"Mudah-mudahan nggak banjir malam ini. Biar ibadah lancar juga," ucapnya.
Dia pun berharap Pemerintah DKI Jakarta yang saat ini dipimpin Gubernur Joko Widodo dapat mengatasi masalah banjir yang setiap tahun melanda. "Paling kita sebagai rakyat mah nungguin aja hasil kerja pak Gubernur. Mudah-mudahan saja banjir bisa diatasi," tandas pria yang sudah 7 tahun ini menjadi pengurus Vihara. (Mvi/Yus)
Baca juga:
[VIDEO] Bandeng Raksasa Favorit Imlek
[VIDEO] Jelang Imlek, Vihara Casablanca Dibersihkan dari Banjir