Sukses

Rob Kapuk Muara, Warga: Sudah 3 Minggu Tak Pernah Lihat Aspal

Kondisi ini pun menyulitkan warga untuk beraktivitas.

Banjir ternyata tidak hanya diakibatkan intensitas hujan yang tinggi atau aliran air yang mampet. Di Kapuk Muara Penjaringan, Jakarta Utara, banjir tetap menggenangi pemukiman warga. Penyebabnya ialah limpasan air laut (rob) dan luapan dari Kali Angke.

Kondisi ini menyulitkan warga untuk beraktivitas. Selain itu, kerugian materil pun kembali harus ditanggung warga. Khususnya warga yang bertempat tinggal di RW 01, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.

"Kurang lebih udah 3 minggu, saya nggak pernah liat aspal. Naik turun juga sih airnya. Susah mau dagang," kata warga RT 01, Ali (36) di lokasi, Jumat (31/1/2014).

Namun, Ali yang sudah tinggal selama 11 tahun pun mengaku enggan pindah ke tempat lain. Alasannya klasik, di rumah tersebut dirinya merasa dekat dengan mata pencahariannya.

Meski begitu, Ali kini harus putar otak agar tetap bisa penuhi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari.

"Saya dagang di sini, ya banjir repot juga. Jadi tutup sementara. Buat hidup kerja bangunan aja lah," tambah Ali.

Pantauan Liputan6.com, ketinggian banjir rob di Kapuk Muara bervariasi. Mulai dari 40 cm hingga 60 cm. Meski begitu, banyak warga yang tetap beraktivitas dengan memanfaatkan air banjir untuk mencuci motor. (Ali/Ein)

Baca juga:

Banjir di Rel Kampung Bandan Surut, KRL Bogor-Jatinegara Normal
[VIDEO] Ratusan Rumah di Tegal Terendam Banjir Rob
Banjir Terparah di Jakarta Terjadi Awal Februari