52 RT di 5 RW yang masuk ke dalam wilayah Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara terendam air lagi. Bukan karena hujan dengan intensitas tinggi, melainkan karena limpahan air rob dari laut dan Kali Angke yang berada tak jauh dari wilayah itu. Ketinggian air pun bervariasi, mulai dari 20 cm hingga 60 cm. Atau dengan kata lain yang paling tinggi, setinggi paha orang dewasa.
"Sebanyak 5.000 KK dengan jumlah jiwa sekitar 20 ribu warga terdampak rob dan limpahan dari Kali Angke," kata Lurah Kapuk Muara, Purnomo, saat dihubungi, Jumat (31/1/2014).
Dari 52 RT yang tersebar di 5 RW dalam wilayah Kelurahan Kapuk Muara, kawasan yang terparah berada di RW 01, 02, 04, dan 05. Hal itu dikarenakan lokasinya tidak jauh dengan Kali Angke. Sedangkan untuk RW 03, dampak banjir air rob tidak terlalu parah. Hanya sekitar 10-20 cm.
"Karena lokasinya agak jauh dari Kali Angke RW 03, dampaknya relatif sedikit. Air itu kan asalnya dari limpasan Kali Angke dan Rob," ujar Purnomo.
Purnomo melanjutkan, pihaknya beserta jajaran petugas yang berwenang juga sudah menyiapkan tempat pengungsian. Ia juga menuturkan, sebenarnya banjir air rob sudah surut saat 26 Januari 2014 lalu. Dan tentunya, banjir air rob mengganggu aktifitas warganya.
"Sejak Senin 13 Januari udah tergenang dan baru surut pada 25 Januari. Minggu, 26 Januari 2014, naik lagi," pungkas Purnomo. (Tnt/Yus)
Baca juga:
"Sebanyak 5.000 KK dengan jumlah jiwa sekitar 20 ribu warga terdampak rob dan limpahan dari Kali Angke," kata Lurah Kapuk Muara, Purnomo, saat dihubungi, Jumat (31/1/2014).
Dari 52 RT yang tersebar di 5 RW dalam wilayah Kelurahan Kapuk Muara, kawasan yang terparah berada di RW 01, 02, 04, dan 05. Hal itu dikarenakan lokasinya tidak jauh dengan Kali Angke. Sedangkan untuk RW 03, dampak banjir air rob tidak terlalu parah. Hanya sekitar 10-20 cm.
"Karena lokasinya agak jauh dari Kali Angke RW 03, dampaknya relatif sedikit. Air itu kan asalnya dari limpasan Kali Angke dan Rob," ujar Purnomo.
Purnomo melanjutkan, pihaknya beserta jajaran petugas yang berwenang juga sudah menyiapkan tempat pengungsian. Ia juga menuturkan, sebenarnya banjir air rob sudah surut saat 26 Januari 2014 lalu. Dan tentunya, banjir air rob mengganggu aktifitas warganya.
"Sejak Senin 13 Januari udah tergenang dan baru surut pada 25 Januari. Minggu, 26 Januari 2014, naik lagi," pungkas Purnomo. (Tnt/Yus)
Baca juga:
Rob Kapuk Muara, Warga: Udah 3 Minggu Nggak Pernah Lihat Aspal
Jakarta Banjir, Walhi: Jangan Salahkan Hujan
Banjir Terparah di Jakarta Terjadi Awal Februari