Sukses

[VIDEO] Layar Tancap, Bukan <i>Box Office</i> Yang Penting Eksis

Meski kalah pamor dibandingkan bioskop di gedung-gedung megah, layar tancap ternyata masih bertahan dan memiliki segmen pasarnya sendiri.

Masih ingatkah Anda dengan hiburan layar tancap? Meski kalah pamor dibandingkan bioskop di gedung-gedung megah, layar tancap ternyata masih bertahan dan memiliki segmen pasarnya sendiri.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (1/2/2014), Ibukota kian larut di sudut kota ini tampak Ipul yang mulai bersiap dengan layar tancapnya. Perlengkapan teknis mulai dari sound system, gulungan, film, pemutar film harus ia periksa dan pasang dengan seksama.

Karena tepat pukul 20.00 WIB, Ipul akan menggelar layar tancap. Nah layar sudah terpasang, penonton pun sudah antusias menanti sejak sore. Tak perlu bayar, karena pertunjukan layar tancap ini bagian dari hiburan dari hajatan pengantin. Namanya juga layar tancap, jangan berharap kita akan menonton film box office, tapi justru di sinilah letak sensasinya duduk lesehan sambil nonton film-film jadul.

Layar tancap ini mulai eksis sejak tahun 1950-an, Ayong Sutedja adalah sosok pelopor pengusaha layar tancap yang mendirikan organisasi Persatuan Bioskop Keliling Indonesia (Perbiki). Namun hingga kini penggemar film layar tancap ini masih tetap eksis. Dalam setiap pemutarannya, penonton akan disuguhi 5 film yang berbeda genre dan tema. (Dan/Riz)

Baca juga:

Berisik SMS-an di Bioskop, Pasutri Ditembak Penonton
The Expendables 3, Apakah Trilogi Proyek Reuni yang Expired?
Michigan AS Beku Bak Film The Day After Tomorrow