Sukses

Setelah Twitter-Facebook, SBY Umbar Tips Politik Sehat di YouTube

Setelah aktif menanggapi isu terkini di situs mikroblogging Twitter dan Facebook, kini SBY merambah YouTube.

Setelah aktif menanggapi isu terkini di situs mikroblogging Twitterdan Facebook, kini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merambah situs berbagi video YouTube. Dalam salah satu video unggahan presiden yang akrab disapa SBY itu, ia berbagi tips cara berkompetisi sehat dalam pemilu.

Menurutnya, pemilu di mana pun selalu menghangatkan situasi politik. Saat itu, kompetisi bisa menjadi keras dan bisan saling menyalahkan, saling menghantam. Seperti itulah hukum politik yang sering terjadi dalam pemilu, katanya.

"Kalau saya boleh beri pandangan pada rakyat Indonesia, terutama pada pemimpin partai politik dan calon presiden, hendaknya kampanye pemilu itu yang mencerdaskan, yang mendidik. Misalnya, setelah cukup menyalahkan pemerintah, menyalahkan pemimpin yang sekarang, rakyat ingin mendengar apa yang akan dilakukan jika partai politik itu memerintah atau jika calon presiden itu terpilih jadi presiden," ujar SBY dalam video berjudul 'Isu Terkini: Kompetisi Sehat dalam Pemilu 2014' tertanggal 30 Januari yang dikutip Liputan6.com, Sabtu (1/2/2014).

Lanjut SBY, masalah bangsa kompleks, kait mengait. Jadi tidak semudah yang dibayangkan untuk mengatasinya.

"Sekarang rakyat ingin tahu jalan keluar atau solusinya. kebijakannya dan sebagainya. Ketika harus memilih, rakyat akan dengan yakin memilih siapa yang dipercayai bisa mengatasi masalah-masalah ini. Begitu kampanye yang mencerdaskan," jelasnya.

Selain itu, dalam video yang sudah ditonton 3.890 kali hari ini sekitar pukul 07.30 WIB. SBY juga mengungkapkan tanggapannya tentang black campaign. Presiden yang telah dua kali terpilih itu pun mengecam cara kampanye seperti itu di tanah air.

"Black campaign atau fitnah itu musuh demokrasi. Saya sangat anti pada praktik-praktik black campaign atau fitnah. Saya kena fitnah banyak sekali sejak jadi capres, hingga presiden, hingga sekarang ini banyak sekali. Sebenarnya itu tidak mendidik, tidak bermoral dan kurang beretika," tutur SBY.

"Pilihlah para calon presiden yang fair, yang mencerdaskan, yang berangkat dari kebenaran. Sebab kalau negara kita menjadi lautan fitnah. Masa depan kita gelap tidak baik. Itu bukan peradaban yang akan kita bangun, bukan budaya politik yang kita tuju.," tegas SBY.

SBY pun mengimbau agar para calon pemimpin berkampanye dari fakta data dan kebenaran. Bukan mengada-ada.

"Kalau kampanye negatif ya saling menyerang, apakah kebijakan, apakah solusi itu biasa dalam pemilu di negara manapun. Tapi ingat, jangan fitnah. Kebohongan itu akan merusak demokrasi dan pemilihan umum," ungkap SBY.

Sebelum mengakhiri perbincangan dalam video tersebut, SBY tak lupa mengimbau para elite politik dan rakyat Indonesia agar pemilu mendatang dapat berlangsung dengan aman damai seperti Pemilu 2004 dan 2009.

"Mari kita ulangi kisah sukses yang lebih baik dari tahun 2004 dan 2009. 2 kali pemilu damai, tidak ada benturan fisik," ucapnya.

"Para elite politik dan calon presiden memberi contoh kompetisi yang baik dan rakyat sekali lagi, simak dan dengarkan apa yang dijanjikan oleh partai politik dan calon presiden itu. Kalau tidak masuk akal, tidak relistik, ya rakyat punya hak untuk menyampaikan pilihannya. Saya punya keyakinan kalau kita kerjasama dan menjaga demokrasi, itu bisa kita capai," tutup SBY.

Sebelumnya SBY juga telah memposting video berjudul "Isu Terkini : "Minimalkan Dampak Bencana pada Ekonomi Nasional" tertanggal 29 Januari. (Tnt)

Baca juga:

Dipimpin SBY, Demokrat Tepis Tudingan Elektabilitas Menurun
SBY Dipastikan Hadiri Perayaan Hari Pers Nasional di Bengkulu
Bertemu Panitia Pers Nasional 2014, SBY: Ini Para Bos Ya...