Puluhan petugas gabungan kembali menyusuri zona merah sejak Minggu (2/2/2014) pagi untuk mencari kemungkinan jatuhnya korban lain akibat letusan Gunung Sinabung. Semburan awan panas Sinabung kemarin telah menyebabkan 15 orang tewas.
Liputan 6 SCTV, memberitakan, petugas TNI, Polri, dan Basarnas, kembali memasuki Desa Sukameriah yang masuk zona berbahaya Gunung Sinabung di Tanah Karo, Sumatra Utara. Sejak pukul 09.00 WIB pagi tadi, penyusuran mencari kemungkinan jatuhnya korban lain akibat awan panas dilanjutkan.
Diperkirakan sejumlah korban masih belum ditemukan. Penyisiran melibatkan petugas pemantau Gunung Sinabung agar tim pencari bisa cepat mundur jika Sinabung menunjukkan tanda-tanda erupsi. Sebab, mereka menyisir kawasan yang hanya berjarak 3 kilometer dari puncak Sinabung. Terlebih potensi terjadinya awan panas masih ada.
Setelah beberapa jam, pencarian terpaksa dihentikan akibat ketebalan debu yang menghalangi jarak pandang. Gunung Sinabung tertutup kabut asap hingga mengganggu proses pencarian. Aktivitas kegempaan Sinabung terus terpantau. Hari ini, Sinabung juga menyemburkan awan panas walau jarak luncurannya tidak sedahsyat kemarin.
Warga terus berdatangan ke RSUD Kabanjahe di Tanah Karo, ingin mencari kepastian nasib anggota keluarga mereka yang hilang. Sejumlah warga yang berasal dari Desa Suka Meriah yang diterjang awan panas kemarin dilaporkan belum kembali ke pengungsian. Keluarga berharap mereka tidak menjadi korban awan panas Sinabung.
Keganasan Gunung Sinabung sejauh ini merenggut 15 nyawa. Adapun 28 ribu penduduk lereng Gunung Sinabung masih harus mengungsi sejak beberapa bulan terakhir. (Eks/Mut)
Liputan 6 SCTV, memberitakan, petugas TNI, Polri, dan Basarnas, kembali memasuki Desa Sukameriah yang masuk zona berbahaya Gunung Sinabung di Tanah Karo, Sumatra Utara. Sejak pukul 09.00 WIB pagi tadi, penyusuran mencari kemungkinan jatuhnya korban lain akibat awan panas dilanjutkan.
Diperkirakan sejumlah korban masih belum ditemukan. Penyisiran melibatkan petugas pemantau Gunung Sinabung agar tim pencari bisa cepat mundur jika Sinabung menunjukkan tanda-tanda erupsi. Sebab, mereka menyisir kawasan yang hanya berjarak 3 kilometer dari puncak Sinabung. Terlebih potensi terjadinya awan panas masih ada.
Setelah beberapa jam, pencarian terpaksa dihentikan akibat ketebalan debu yang menghalangi jarak pandang. Gunung Sinabung tertutup kabut asap hingga mengganggu proses pencarian. Aktivitas kegempaan Sinabung terus terpantau. Hari ini, Sinabung juga menyemburkan awan panas walau jarak luncurannya tidak sedahsyat kemarin.
Warga terus berdatangan ke RSUD Kabanjahe di Tanah Karo, ingin mencari kepastian nasib anggota keluarga mereka yang hilang. Sejumlah warga yang berasal dari Desa Suka Meriah yang diterjang awan panas kemarin dilaporkan belum kembali ke pengungsian. Keluarga berharap mereka tidak menjadi korban awan panas Sinabung.
Keganasan Gunung Sinabung sejauh ini merenggut 15 nyawa. Adapun 28 ribu penduduk lereng Gunung Sinabung masih harus mengungsi sejak beberapa bulan terakhir. (Eks/Mut)