Ratusan rumah di Kampung Sembilangan dan Kampung Baru Setiamekar, Desa Hurip Jaya, Babelan, Bekasi, rusak parah setelah diterjang angin puting beliung yang di sertai hujan deras pada Minggu (2/2/2014) sore. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Dari data yang didapat Liputan6.com, ada 13 rumah warga yang roboh rata dengan tanah, 75 rusak parah, dan 27 rusak ringan setelah di hantam angin puting beliung. Bahkan suara angin yang datang pada menyerupai suara mesin kapal.
Barmawi (40) salah satu warga Kampung Baru Setiamekar yang rumahnya ambruk mengatakan, angin kencang datang secara tiba-tiba disertai hujan deras membuat dirinya panik hingga harus lari keluar dari rumahnya. Asbes rumah beterbangan serta rumahnya pun hancur akibat tidak kuat menahan tiupan angin puting beliung.
"Saya melihat angin langsung menggulung, bahkan suara angin menyerupai suara mesin kapal. Seumur-umur saya baru lihat angin sekencang ini," ujar Barmawi.
Hal yang sama juga terjadi di Kampung Sembilangan, Desa Hurip Jaya. Seperti yang diceritakan Zainudin (45) warga setempat, angin puting beliung bukan hanya merusak rumah warga bahkan sebuah sekolah Madrasah juga hancur akibat diterjang angin.
Menurut Zainudin, hingga kini ratusan warga yang rusak akibat angin puting beliung masih memperbaiki rumah tersebut. Ia dan warga lainnya sangat berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi segera turun tangan untuk membantu warga yang terkena bencana angin puting beliung.
Sementara itu, Abdul Rozak (34) salah satu pegawai Desa Hurip Jaya mengatakan, hingga kini pihak Desa baru bisa mendata kerusakan rumah warga yang ada di 2 kampung tersebut.
Dari pantauan Liputan6.com di lokasi, akses jalan menuju kampung Sembilangan, Desa Hurip Jaya lumpuh total tak bisa dilewati kendaraan. (Mut)
Dari data yang didapat Liputan6.com, ada 13 rumah warga yang roboh rata dengan tanah, 75 rusak parah, dan 27 rusak ringan setelah di hantam angin puting beliung. Bahkan suara angin yang datang pada menyerupai suara mesin kapal.
Barmawi (40) salah satu warga Kampung Baru Setiamekar yang rumahnya ambruk mengatakan, angin kencang datang secara tiba-tiba disertai hujan deras membuat dirinya panik hingga harus lari keluar dari rumahnya. Asbes rumah beterbangan serta rumahnya pun hancur akibat tidak kuat menahan tiupan angin puting beliung.
"Saya melihat angin langsung menggulung, bahkan suara angin menyerupai suara mesin kapal. Seumur-umur saya baru lihat angin sekencang ini," ujar Barmawi.
Hal yang sama juga terjadi di Kampung Sembilangan, Desa Hurip Jaya. Seperti yang diceritakan Zainudin (45) warga setempat, angin puting beliung bukan hanya merusak rumah warga bahkan sebuah sekolah Madrasah juga hancur akibat diterjang angin.
Menurut Zainudin, hingga kini ratusan warga yang rusak akibat angin puting beliung masih memperbaiki rumah tersebut. Ia dan warga lainnya sangat berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi segera turun tangan untuk membantu warga yang terkena bencana angin puting beliung.
Sementara itu, Abdul Rozak (34) salah satu pegawai Desa Hurip Jaya mengatakan, hingga kini pihak Desa baru bisa mendata kerusakan rumah warga yang ada di 2 kampung tersebut.
Dari pantauan Liputan6.com di lokasi, akses jalan menuju kampung Sembilangan, Desa Hurip Jaya lumpuh total tak bisa dilewati kendaraan. (Mut)