Edo, pembunuh Feby Lorita yang mayatnya ditemukan dalam bagasi mobil Nissan March di Pondok Kopi, Jakarta Timur, telah ditangkap polisi dari pelariannya. Sebelum menghilang, Edo sempat terlihat seperti orang linglung.
"Nggak seperti biasanya, terakhir terlihat dia (Edo) seperti orang bingung. Itu pas sebelum dia menghilang dan ada kabar Feby mayatnya ditemukan di mobilnya. Minggu malam kemarin deh seingat saya," kata salah seorang pengurus Paguyuban Apartemen Comfort, Cibubur, yang enggan disebutkan namanya kepada Liputan6.com, Senin (3/2/2014).
Ia menuturkan, Edo yang biasanya selalu menegur saat bertemu, ketika itu terlihat gugup saat ditanya. "Saya tanya, Edo ngapain ada apa malam-malam? Tapi dia mukanya grogi gitu," tuturnya.
Bukan hanya itu, Edo bahkan kerap terlihat memperhatikan kamar Feby pada larut malam. "Ya jalan tengah malam itu ke arah belakang Blok C, kayak lagi lihat apa gitu," ujarnya.
Namun, pengurus paguyuban itu tidak menaruh curiga sama sekali kepada Edo. Ia hanya bercerita kepada istrinya terkait hal yang dirasa aneh ketika itu.
"Saya cuma cerita ke istri dan istri ternyata sempat tahu saya ngomong apa sama Edo, istri saya juga tahu Edo kayak orang gugup gitu saat saya tanya ketika itu," tandasnya.
Feby dan Edo tinggal di Apartemen Cibubur Comfort, namun berbeda blok. Feby tinggal di Blok C Nomor 5 lantai 2, sedangkan Edo tinggal di Blok B Nomor 11 lantai 1.
Feby Lorita ditemukan tewas di dalam bagasi mobil Nissan March bernomor polisi F 1356 KA yang terparkir di Taman Pemakaman Umum (TPU) Kebon Kelapa, Kelurahan Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur.‬ Ada luka bekas jeratan di bagian leher Feby.
Polisi sudah menangkap 2 orang yang diduga sebagai tersangka. Mereka adalah E dan D. E ditangkap di Siantar, Sumatera Utara pada dinihari tadi. Dia diduga sebagai pelaku utama pembunuhan ini. Sementara, D yang dibekuk di Jakarta Timur sore kemarin diduga berperan membantu E.
Pengakuan pelaku Edo, dirinya tega membunuh Feby lantaran cintanya ditolak oleh korban. (Mut)
Baca juga:
Alasan Pelaku Membunuh Feby Lorita: Cinta Ditolak
"Nggak seperti biasanya, terakhir terlihat dia (Edo) seperti orang bingung. Itu pas sebelum dia menghilang dan ada kabar Feby mayatnya ditemukan di mobilnya. Minggu malam kemarin deh seingat saya," kata salah seorang pengurus Paguyuban Apartemen Comfort, Cibubur, yang enggan disebutkan namanya kepada Liputan6.com, Senin (3/2/2014).
Ia menuturkan, Edo yang biasanya selalu menegur saat bertemu, ketika itu terlihat gugup saat ditanya. "Saya tanya, Edo ngapain ada apa malam-malam? Tapi dia mukanya grogi gitu," tuturnya.
Bukan hanya itu, Edo bahkan kerap terlihat memperhatikan kamar Feby pada larut malam. "Ya jalan tengah malam itu ke arah belakang Blok C, kayak lagi lihat apa gitu," ujarnya.
Namun, pengurus paguyuban itu tidak menaruh curiga sama sekali kepada Edo. Ia hanya bercerita kepada istrinya terkait hal yang dirasa aneh ketika itu.
"Saya cuma cerita ke istri dan istri ternyata sempat tahu saya ngomong apa sama Edo, istri saya juga tahu Edo kayak orang gugup gitu saat saya tanya ketika itu," tandasnya.
Feby dan Edo tinggal di Apartemen Cibubur Comfort, namun berbeda blok. Feby tinggal di Blok C Nomor 5 lantai 2, sedangkan Edo tinggal di Blok B Nomor 11 lantai 1.
Feby Lorita ditemukan tewas di dalam bagasi mobil Nissan March bernomor polisi F 1356 KA yang terparkir di Taman Pemakaman Umum (TPU) Kebon Kelapa, Kelurahan Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur.‬ Ada luka bekas jeratan di bagian leher Feby.
Polisi sudah menangkap 2 orang yang diduga sebagai tersangka. Mereka adalah E dan D. E ditangkap di Siantar, Sumatera Utara pada dinihari tadi. Dia diduga sebagai pelaku utama pembunuhan ini. Sementara, D yang dibekuk di Jakarta Timur sore kemarin diduga berperan membantu E.
Pengakuan pelaku Edo, dirinya tega membunuh Feby lantaran cintanya ditolak oleh korban. (Mut)
Baca juga:
Alasan Pelaku Membunuh Feby Lorita: Cinta Ditolak
Semasa Hidupnya, Feby Lorita Dikenal Cuek dan DermawanÂ
Dua Tersangka Pembunuh Wanita di Nissan March Kakak-beradik
Salah Satu Pembunuh Wanita di Nissan March Ternyata Sopir Angkot