Gas belerang tercium keras dari Desa Sugihwaras di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang terletak sekitar 2 kilometer dari puncak Gunung Kelud. Ini berarti gunung itu semakin meningkat aktivitasnya.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (3/2/2014), petugas Pos Pengamatan Gunung Kelud di Kediri, keluarnya gas beracun merupakan salah satu indikator meningkatnya aktivitas gunung. Walau dalam konsentrasi rendah tak membahayakan, gas belerang bisa membunuh pada konsentrasi tinggi.
Untuk itu pemerintah mengharapkan warga tidak mendekati areal paling sedikit 2 kilometer dari kawah gunung tersebut. Sejumlah aparat desa juga telah berkoordinasi untuk mempersiapkan evakuasi warganya, jika sewaktu-waktu gunung ini meletus.
Cuaca di puncak gunung itu terlihat hujan disertai dengan kabut tebal. Diperkirakan, jarak pandang hanya sekitar 2 meter. (Ans/Ism)
Baca juga:
Gunung Kelud Waspada, Warga Panik dan Kebingungan
19 Gunung Api Waspada, Masyarakat Diimbau Tak Panik
Status Gunung Kelud Jadi Waspada, Radius 2 Kilometer Dikosongkan
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (3/2/2014), petugas Pos Pengamatan Gunung Kelud di Kediri, keluarnya gas beracun merupakan salah satu indikator meningkatnya aktivitas gunung. Walau dalam konsentrasi rendah tak membahayakan, gas belerang bisa membunuh pada konsentrasi tinggi.
Untuk itu pemerintah mengharapkan warga tidak mendekati areal paling sedikit 2 kilometer dari kawah gunung tersebut. Sejumlah aparat desa juga telah berkoordinasi untuk mempersiapkan evakuasi warganya, jika sewaktu-waktu gunung ini meletus.
Cuaca di puncak gunung itu terlihat hujan disertai dengan kabut tebal. Diperkirakan, jarak pandang hanya sekitar 2 meter. (Ans/Ism)
Baca juga:
Gunung Kelud Waspada, Warga Panik dan Kebingungan
19 Gunung Api Waspada, Masyarakat Diimbau Tak Panik
Status Gunung Kelud Jadi Waspada, Radius 2 Kilometer Dikosongkan