Rencana pembangunan Intermediate Treatment Facilities (ITF) Sunter, hingga saat ini belum juga dilaksanakan dan terancam dibatalkan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak mengikuti perkembangan proyek pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) dalam kota tersebut.
"Soal ITF Sunter, saya tidak tahu putusannya seperti apa," ujar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (4/2/2014).
Ia pun mengeluhkan proyek besar yang kerap tertunda. Mantan anggota Komisi II DPR RI itu menegaskan, lebih baik membangun ITF per kecamatan, dibandingkan menunggu pembangunan ITF yang sudah cukup lama direncanakan, tetapi belum juga dimulai.
"Kita lebih baik bangun ITF per kecamatan saja kalau begitu. Kalau yang besar-besar (ITF) nggak pernah jadi terus. Malah membuat transport menjadi lebih mahal," imbuh Ahok.
Proses lelang investasi ITF Sunter diikuti dari 30 perusahaan. Dari hasil lelang investasi yang dilaksanakan Dinas Kebersihan DKI itu, telah keluar 2 calon pemenang yaitu PT Wiraguna Gulfindo Sarana dan PT Phoenix Pembangunan Indonesia. Namun, sampai saat ini, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo belum juga memutuskan pemenang lelang ITF.
ITF Sunter akan berdiri di atas lahan seluas 3,5 hektar. ITF ini direncanakan mampu mengolah sampah hingga 1.200 ton per hari. Nantinya, sampah diolah dengan teknologi berbasis incinerator, yang memiliki kelebihan mereduksi sampah hingga 90 persen dan mengurangi emisi gas ruang kaca. (Mvi/Mut)
Baca juga:
Lelang Pengolahan Sampah Jakarta Sempat Mandek di BPKP-Bappenas
Jokowi Sepakati Pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah di Sunter
Pagi ini, Jokowi Bahas Masalah Sampah
Sampah Akibat Banjir Jakarta Capai 3.350 Ton
"Soal ITF Sunter, saya tidak tahu putusannya seperti apa," ujar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (4/2/2014).
Ia pun mengeluhkan proyek besar yang kerap tertunda. Mantan anggota Komisi II DPR RI itu menegaskan, lebih baik membangun ITF per kecamatan, dibandingkan menunggu pembangunan ITF yang sudah cukup lama direncanakan, tetapi belum juga dimulai.
"Kita lebih baik bangun ITF per kecamatan saja kalau begitu. Kalau yang besar-besar (ITF) nggak pernah jadi terus. Malah membuat transport menjadi lebih mahal," imbuh Ahok.
Proses lelang investasi ITF Sunter diikuti dari 30 perusahaan. Dari hasil lelang investasi yang dilaksanakan Dinas Kebersihan DKI itu, telah keluar 2 calon pemenang yaitu PT Wiraguna Gulfindo Sarana dan PT Phoenix Pembangunan Indonesia. Namun, sampai saat ini, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo belum juga memutuskan pemenang lelang ITF.
ITF Sunter akan berdiri di atas lahan seluas 3,5 hektar. ITF ini direncanakan mampu mengolah sampah hingga 1.200 ton per hari. Nantinya, sampah diolah dengan teknologi berbasis incinerator, yang memiliki kelebihan mereduksi sampah hingga 90 persen dan mengurangi emisi gas ruang kaca. (Mvi/Mut)
Baca juga:
Lelang Pengolahan Sampah Jakarta Sempat Mandek di BPKP-Bappenas
Jokowi Sepakati Pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah di Sunter
Pagi ini, Jokowi Bahas Masalah Sampah
Sampah Akibat Banjir Jakarta Capai 3.350 Ton