Sejumlah nama politisi Partai Demokrat disebut terlibat dalam kasus dugaan suap di lingkungan satuan kerja khusus pelaksanan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi (SKK Migas). Mulai dari Sutan Bathoegana, Tri Yulianto, dan bahkan Menteri Jero Wacik pernah merasakan diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus itu.
Kali ini giliran Jhonny Allen Marbun. Politisi yang menjabat sebagai anggota Komisi VII DPR ini namanya muncul pada sidang kasus suap SKK Migas yang berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, dengan terdakwa Rudi Rubiandini.
Salah satu saksi yang dihadirkan, Gerhard Marteen Rumeser mengaku pernah mendengar nama Jhonny Allen yang ada kaitannya dengan Rudi Rubiandini. Namun, Gerhard yang menjabat sebagai Tenaga Ahli Bidang Operasi di SKK Migas mengaku tidak tahu hubungan atasannya dengan Jhonny Allen. Â
"Pernah dengar nama Jhonny Allen? Pernah ada percakapan Jhonny Allen dengan Rudi?" ujar salah satu kuasa hukum terdakwa, Effendi Saman dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (4/2/2014).
"Secara spesifik tidak pernah (dengar)," jawab Gerhard.
Usai persidangan, Effendi mengungkapkan, nama Jhonny Allen yang ditanyakan ke Gerhard ada kaitannya dengan tagihan sebesar US$ 1 juta. Tagihan yang disebut Gerhard dilakukan anggota DPR kepada SKK Migas sebagai lembaga pengganti BP Migas yang sudah dibubarkan.
"Disebut-sebut Jhonny Allen, artinya kalau Jhonny disebut, dia harus diminta tanggapan kenapa uang US$ 1 juta dimintakan sebagai utang?" kata Effendi.
Namun, saat dikonfirmasi ke Rudi, dia enggan berkomentar mengenai keterkaitan Jhonny Allen dengan tagihan US$1 juta oleh DPR. "Kalau itu ya tanyakan ke Pak Gerhard," ujarnya.
Sementara itu, Rudi yang ditagih langsung oleh anggota DPR terkait 'utang' lembaganya enggan mengungkap siapa politisi yang meminta uang kepadanya. Dia juga tidak mau berkomentar mengenai keterkaitan Jhonny Allen dengan tagihan US$1 juta oleh DPR. "Kalau itu ya tanyakan ke Pak Gerhard," pungkasnya. (Gen/Ism)
Baca Juga:
Sutan Bhatoegana Juga `Titip` Perusahaan di SKK Migas
Kali ini giliran Jhonny Allen Marbun. Politisi yang menjabat sebagai anggota Komisi VII DPR ini namanya muncul pada sidang kasus suap SKK Migas yang berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, dengan terdakwa Rudi Rubiandini.
Salah satu saksi yang dihadirkan, Gerhard Marteen Rumeser mengaku pernah mendengar nama Jhonny Allen yang ada kaitannya dengan Rudi Rubiandini. Namun, Gerhard yang menjabat sebagai Tenaga Ahli Bidang Operasi di SKK Migas mengaku tidak tahu hubungan atasannya dengan Jhonny Allen. Â
"Pernah dengar nama Jhonny Allen? Pernah ada percakapan Jhonny Allen dengan Rudi?" ujar salah satu kuasa hukum terdakwa, Effendi Saman dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (4/2/2014).
"Secara spesifik tidak pernah (dengar)," jawab Gerhard.
Usai persidangan, Effendi mengungkapkan, nama Jhonny Allen yang ditanyakan ke Gerhard ada kaitannya dengan tagihan sebesar US$ 1 juta. Tagihan yang disebut Gerhard dilakukan anggota DPR kepada SKK Migas sebagai lembaga pengganti BP Migas yang sudah dibubarkan.
"Disebut-sebut Jhonny Allen, artinya kalau Jhonny disebut, dia harus diminta tanggapan kenapa uang US$ 1 juta dimintakan sebagai utang?" kata Effendi.
Namun, saat dikonfirmasi ke Rudi, dia enggan berkomentar mengenai keterkaitan Jhonny Allen dengan tagihan US$1 juta oleh DPR. "Kalau itu ya tanyakan ke Pak Gerhard," ujarnya.
Sementara itu, Rudi yang ditagih langsung oleh anggota DPR terkait 'utang' lembaganya enggan mengungkap siapa politisi yang meminta uang kepadanya. Dia juga tidak mau berkomentar mengenai keterkaitan Jhonny Allen dengan tagihan US$1 juta oleh DPR. "Kalau itu ya tanyakan ke Pak Gerhard," pungkasnya. (Gen/Ism)
Baca Juga:
Sutan Bhatoegana Juga `Titip` Perusahaan di SKK Migas
Saksi Sebut Kantor Jero Wacik Dapat `Titipan` dari SKK Migas
Saksi: Banggar DPR Minta `Bingkisan` ke Rudi Rubiandini