Setelah terendam sejak Senin 3 Februari 2014 malam, banjir di Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur kini mulai surut. Selain curah hujan, banjir juga diakibatkan meluapnya Kali Sunter yang berhulu di Bogor, Jawa Barat, karena tak dapat menampung lagi debit airnya.
"Sekarang mulai surut, dari subuh kalau tidak salah ya. Sampai 2 meter lebih waktu Senin kemarin. Itu kan dari semalamnya di Jakarta dan sekitarnya hujannya nggak berhenti," kata Wakil Lurah Cipinang Melayu, Hudori, kepada Liputan6.com di kantornya, Rabu (5/2/2014).
Akibat banjir tersebut, ribuan warga dari 8 RW diungsikan ke posko-posko yang disiapkan sebelumnya oleh pihak kelurahan. Dia menambahkan, khusus di RW 04 yang lokasinya berada di bawah dan cekung, sekitar 130 lebih kepala keluarga (KK) diungsikan. Namun, banjir yang paling parah terjadi di 2 RW, yakni RW 03 dan RW 04. Saat ini ketinggian air masih menyisakan sekitar 30-60 centimeter.
"Yang kebanjiran dan diungsikan beberapa di antaranya RW 02, 03, 04, 05, 09, 10, 11, 12. Itu diungsikan ke masjid-masjid yang masih berada di Kelurahan Cipinang Melayu. Untuk RW 04 saja 700 jiwa yang mengungsi," ujarnya.
Meski mulai surut, Hudori tetap mengimbau seluruh warga yang menjadi korban banjir untuk tidak bergegas kembali ke rumah masing-masing. Sebab, banjir di wilayahnya kerap kali naik-turun dengan cepat, meskipun cuaca di Jakarta tidak sedang hujan dengan intensitas tinggi.
"Minggu kemarin itu banjir, Jumat dan Sabtu surut. Terus Senin banjir lagi. Ini banjir sudah yang keempat kalinya di 2014. Jadi jangan cari risiko, biar nanti selamat semua. Tetap bertahan sementara di posko pengungsian," tandas Khudori. (Ado/Yus)
"Sekarang mulai surut, dari subuh kalau tidak salah ya. Sampai 2 meter lebih waktu Senin kemarin. Itu kan dari semalamnya di Jakarta dan sekitarnya hujannya nggak berhenti," kata Wakil Lurah Cipinang Melayu, Hudori, kepada Liputan6.com di kantornya, Rabu (5/2/2014).
Akibat banjir tersebut, ribuan warga dari 8 RW diungsikan ke posko-posko yang disiapkan sebelumnya oleh pihak kelurahan. Dia menambahkan, khusus di RW 04 yang lokasinya berada di bawah dan cekung, sekitar 130 lebih kepala keluarga (KK) diungsikan. Namun, banjir yang paling parah terjadi di 2 RW, yakni RW 03 dan RW 04. Saat ini ketinggian air masih menyisakan sekitar 30-60 centimeter.
"Yang kebanjiran dan diungsikan beberapa di antaranya RW 02, 03, 04, 05, 09, 10, 11, 12. Itu diungsikan ke masjid-masjid yang masih berada di Kelurahan Cipinang Melayu. Untuk RW 04 saja 700 jiwa yang mengungsi," ujarnya.
Meski mulai surut, Hudori tetap mengimbau seluruh warga yang menjadi korban banjir untuk tidak bergegas kembali ke rumah masing-masing. Sebab, banjir di wilayahnya kerap kali naik-turun dengan cepat, meskipun cuaca di Jakarta tidak sedang hujan dengan intensitas tinggi.
"Minggu kemarin itu banjir, Jumat dan Sabtu surut. Terus Senin banjir lagi. Ini banjir sudah yang keempat kalinya di 2014. Jadi jangan cari risiko, biar nanti selamat semua. Tetap bertahan sementara di posko pengungsian," tandas Khudori. (Ado/Yus)
Baca juga:
Stasiun Kota Kebanjiran, Ini Perjalanan KRL Yang Terganggu
Depan Kampus Trisakti Banjir, Lalu Lintas Macet Parah
Perjalanan KRL Bogor-Jakarta Terganggu, Penumpang Lompat Gerbong
Ini Penyebab Banjir di Kawasan Istana Merdeka