Kendati banjir telah surut, banyak warga Desa Mulya Sari, Pamanukan, Subang, Jabar, saat ini masih bertahan di pengungsian. Rumah mereka rusak digerus banjir.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (6/2/2014), beberapa hari lalu, banjir setinggi 3 meter nyaris menenggelamkan seluruh Desa Mulya Sari. Banjir pun menghancurkan rumah-rumah semipermanen di desa yang berpenduduk sekitar 17 ribu jiwa.
Tak hanya rumah semipermanen yang hancur, rumah permanen juga jebol akibat banjir yang menggerus kawasan ini. Tak ada lagi alat-alat elektronik dan juga beberapa alat rumah tangga bisa diselamatkan dari bencana banjir ini.
Warga hanya bisa membersihkan sisa-sisa banjir. Mereka pun mengumpulkan barang yang masih bisa diselamatkan, seperti alat-alat rumah tangga.
Kendati demikian, mereka tak bisa menempati rumah yang rusak. Para korban banjir akhirnya memilih bertahan di pengungsian darurat di bawah jembatan layang di Kecamatan Pamanukan. Mereka menanti bantuan, terutama dari pemerintah setempat.
Namun, Kabupaten Subang sampai sekarang belum memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Padahal, keberadaan BPBD sangat penting untuk mengucurkan dana bagi korban bencana daerah.
Banyak warga Desa Mulya Sari bekerja serabutan. Mata pencaharian warga desa tersebut umumnya adalah pedagang keliling, tapi banjir telah menghanyutkan gerobak mereka. (Dan/Ans)
Baca juga:
[VIDEO] Rusak Akibat Banjir, Jalur Pantura Belum Juga Diperbaiki
[VIDEO] Banjir di Pantura Surut, Lalu Lintas Masih Tersendat
[VIDEO] Jalur Pantura Lumpuh Pascabanjir, Sopir Bermalam di Mobil
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (6/2/2014), beberapa hari lalu, banjir setinggi 3 meter nyaris menenggelamkan seluruh Desa Mulya Sari. Banjir pun menghancurkan rumah-rumah semipermanen di desa yang berpenduduk sekitar 17 ribu jiwa.
Tak hanya rumah semipermanen yang hancur, rumah permanen juga jebol akibat banjir yang menggerus kawasan ini. Tak ada lagi alat-alat elektronik dan juga beberapa alat rumah tangga bisa diselamatkan dari bencana banjir ini.
Warga hanya bisa membersihkan sisa-sisa banjir. Mereka pun mengumpulkan barang yang masih bisa diselamatkan, seperti alat-alat rumah tangga.
Kendati demikian, mereka tak bisa menempati rumah yang rusak. Para korban banjir akhirnya memilih bertahan di pengungsian darurat di bawah jembatan layang di Kecamatan Pamanukan. Mereka menanti bantuan, terutama dari pemerintah setempat.
Namun, Kabupaten Subang sampai sekarang belum memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Padahal, keberadaan BPBD sangat penting untuk mengucurkan dana bagi korban bencana daerah.
Banyak warga Desa Mulya Sari bekerja serabutan. Mata pencaharian warga desa tersebut umumnya adalah pedagang keliling, tapi banjir telah menghanyutkan gerobak mereka. (Dan/Ans)
Baca juga:
[VIDEO] Rusak Akibat Banjir, Jalur Pantura Belum Juga Diperbaiki
[VIDEO] Banjir di Pantura Surut, Lalu Lintas Masih Tersendat
[VIDEO] Jalur Pantura Lumpuh Pascabanjir, Sopir Bermalam di Mobil