TNI AL mengajukan dua nama pahlawan nasional, Usman dan Harun, untuk menggantikan Jalan Prapatan di depan Tugu Tani, Jakarta Pusat. Usulan tersebut sudah disampaikan kepada Pemprov DKI Jakarta.
"Gubernur DKIÂ sudah setuju," kata Kapuspen TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Untung Suropati, saat dihubungi Liputan6.com dari Jakarta, Kamis (6/2/2014).
Hanya, lanjut Untung, ada penundaan sementara dalam peresmian pergantian jalan tersebut. Hal ini lantaran menunggu monumen Usman Harun di Markas Komando Marinir, Kwitang, Jakarta Pusat, selesai dibangun.
"Tanggal pastinya belum tahu. Tapi ukurannya (dalam) bulan," jelas Untung.
Untung menambahkan, pengajuan pergantian jalan tersebut sudah dilakukan sejak lama. Hal ini lantaran mereka adalah pahlawan nasional.
Usman dan Harun, masing-masing bernama lengkap Usman Haji Mohamed Ali dan Harun Said, adalah anggota Komando Korps Operasi (sekarang Marinir) RI.
Mereka dieksekusi mati Singapura pada 17 Oktober 1968 atas tudingan pengeboman di MacDonald House, Orchard Road, Singapura, pada 10 Maret 1965. (Ali/Yus)
Baca juga:
"Gubernur DKIÂ sudah setuju," kata Kapuspen TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Untung Suropati, saat dihubungi Liputan6.com dari Jakarta, Kamis (6/2/2014).
Hanya, lanjut Untung, ada penundaan sementara dalam peresmian pergantian jalan tersebut. Hal ini lantaran menunggu monumen Usman Harun di Markas Komando Marinir, Kwitang, Jakarta Pusat, selesai dibangun.
"Tanggal pastinya belum tahu. Tapi ukurannya (dalam) bulan," jelas Untung.
Untung menambahkan, pengajuan pergantian jalan tersebut sudah dilakukan sejak lama. Hal ini lantaran mereka adalah pahlawan nasional.
Usman dan Harun, masing-masing bernama lengkap Usman Haji Mohamed Ali dan Harun Said, adalah anggota Komando Korps Operasi (sekarang Marinir) RI.
Mereka dieksekusi mati Singapura pada 17 Oktober 1968 atas tudingan pengeboman di MacDonald House, Orchard Road, Singapura, pada 10 Maret 1965. (Ali/Yus)
Baca juga:
Singapura Protes Nama KRI Usman Harun, Menlu Marty: Kita Catat
Bapak Bangsa Singapura, Patung Raffles, dan Komunisme (1)
Lee Kuan Yew: Menikah Diam-diam Sampai Memerdekakan Singapura (2)
Lee Kuan Yew: Alergi Kritik Tapi Singapura Minim Korupsi (3)