Sukses

Ribuan Warga Aceh Mencari Perlindungan

<i>Ribuan warga Aceh mulai mengungsi. Ini diakibatkan meningkatnya kuantitas kontak senjata, akhir-akhir ini.</b>

Liputan6.com, Banda Aceh: Gelombang pengungsian kembali melanda Daerah Istimewa Aceh. Kali ini sekitar 6.000 warga dari delapan desa di Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Barat menyerbu Ibu Kota Kecamatan. Gelombang pengungsian ini terjadi menyusul maraknya kontak senjata antara kelompok sipil bersenjata dengan aparat keamanan.

Menurut Ibrahim, salah seorang pengungsi, pengungsian kali ini adalah ekses dari kontak senjata antarkelompok bertikai yang kerap terjadi belakangan ini. Akibat dari pertikaian senjata itu, para warga ketakutan dan memilih mengungsi ke kota-kota atau ke Ibu Kota Kecamatan. Mereka mengungsi dengan berbagai cara. Ada yang berjalan kaki, ada pula yang menumpangi truk terbuka.

Para pengungsi tersebut umumnya adalah wanita dan anak-anak. Berbagai barang bawaan seperti pakaian, hewan ternak, serta barang-barang seadanya mereka bawa dalam pengungsian. Para pengungsi berharap agar kondisi bisa kembali normal, hingga mereka bisa kembali ke daerah asal.

Seperti pengungsi di tempat lain, keadaan pengungsi Krueng Sabee juga memprihatinkan. Selain karena terbatasnya tempat penampungan, para pengungsi juga menghadapi keterbatasan bahan makanan, air bersih dan pakaian. Sementara untuk berteduh, mereka ditempatkan di masjid-masjid, emperen toko, ataupun tenda darurat.(ULF/Mukhtaruddin Yakub dan Feri Efendi)