Sebanyak 2 terduga teroris tewas dalam baku tembak dengan personel Brimob di Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Kamis 6 Februari 2014. Hingga Jumat 7 Februari, tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polda Sulteng masih melakukan identifikasi jenazah keduanya.
Pantauan Liputan6.com, ke-2 jenazah yang diduga kuat kelompok Santoso ini, masih berada di dalam kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulteng. Sementara pihak kepolisian, belum bisa memberikan keterangan yang jelas terkait identitas ke-2 jenazah sebelum menyelesaikan proses identifikasi tersebut.
Kapolda Sulteng Brigjen Pol Ari Dono Sukmanto mengaku, 1 dari 2 jenazah ini sempat diketahui bernama Fandi. Nama tersebut diketahui dari pelaku sendiri, sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir akibat kehabisan darah dari luka tembak yang dialaminya saat evakuasi dari TKP.
“Satu jenazah memang kita sudah tahu namanya. Namun itu, baru sebatas nama dan belum mengetahui lebih jelas identitasnya. Untuk memastikan itu, ya kita tunggu hasil indentifikasinya semua dulu," terang Ari saat mengunjungi kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulteng, Jumat (7/2/2014).
Hingga saat ini, kata Ari, belum ada warga yang mengklaim sebagai keluarga kedua jenazah itu. Pihaknya juga mempersilakan warga yang hendak memastikan jika ke-2 jenazah itu adalah keluarganya.
"Ya, silakan datang dan cek. Yang pasti kami juga belum berencana untuk membawa ke-2 jenazah terduga teroris itu ke Jakarta untuk identifikasi lebih lanjut," tandas Ari. (Rmn/Mvi)
Baca juga:
Kapolri Naikkan Pangkat Anggota Brimob yang Gugur di Poso
Kamp Pelatihan Teroris di Poso Sulit Dilacak
Anggota Teroris Poso Diduga Lebih dari 10 Orang
Pantauan Liputan6.com, ke-2 jenazah yang diduga kuat kelompok Santoso ini, masih berada di dalam kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulteng. Sementara pihak kepolisian, belum bisa memberikan keterangan yang jelas terkait identitas ke-2 jenazah sebelum menyelesaikan proses identifikasi tersebut.
Kapolda Sulteng Brigjen Pol Ari Dono Sukmanto mengaku, 1 dari 2 jenazah ini sempat diketahui bernama Fandi. Nama tersebut diketahui dari pelaku sendiri, sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir akibat kehabisan darah dari luka tembak yang dialaminya saat evakuasi dari TKP.
“Satu jenazah memang kita sudah tahu namanya. Namun itu, baru sebatas nama dan belum mengetahui lebih jelas identitasnya. Untuk memastikan itu, ya kita tunggu hasil indentifikasinya semua dulu," terang Ari saat mengunjungi kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulteng, Jumat (7/2/2014).
Hingga saat ini, kata Ari, belum ada warga yang mengklaim sebagai keluarga kedua jenazah itu. Pihaknya juga mempersilakan warga yang hendak memastikan jika ke-2 jenazah itu adalah keluarganya.
"Ya, silakan datang dan cek. Yang pasti kami juga belum berencana untuk membawa ke-2 jenazah terduga teroris itu ke Jakarta untuk identifikasi lebih lanjut," tandas Ari. (Rmn/Mvi)
Baca juga:
Kapolri Naikkan Pangkat Anggota Brimob yang Gugur di Poso
Kamp Pelatihan Teroris di Poso Sulit Dilacak
Anggota Teroris Poso Diduga Lebih dari 10 Orang