Jelang pemilihan Presiden 2014 tokoh-tokoh lama diprediksi akan kembali terjun dalam perebutan kursi presiden di Indonesia. Namun, hasil survei Pusat Kajian Pacasila, Hukum dan Demokrasi Universitas Negeri Semarang (Puskaphdem-Unnes) menunjukkan bahwa masyarakat menginginkan adanya tokoh-tokoh baru dalam pilpres mendatang.
Direktur Puskapdhem-Unnes, Arif Hidayat mengatakan, dari hasil survei yang dilakukan lembaganya di 34 provinsi Indonesia menyatakan, masyarakat ingin adanya regenarasi kepemimpinan terhadap tokoh-tokoh lama alias veteran.
"Kepempinpinan nasional harus ada regenarisi. Dari survei itu jelas terlihat, yang menjawab penting 35,32 persen dan sangan penting 52.05 persen. Jadi minimnya sodoran tokoh baru yang maju membuat masyarakat sangat haus adanya regenarasi pimpinan," kata Arif saat merilis hasil surveinya di Grand Melia Hotel, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2014).
Selain itu, Arif menjelaskan, seharusnya para ketua umum partai politik dapat mendorong kader-kader muda terbaiknya untuk menjadi calon presiden 2014. Serta, tidak memaksakan mengusung calon-calon yang merupakan muka lama.
"Harusnya partai-partai itu harus legowo, misalnya Golkar, PDIP, sebaiknya menyuguhkan menu baru untuk masyarakat. Bukan lagi tokoh veteran yang mempunyai track record kekalahan dalam Pilpres di tahun-tahun sebelumnya," lajut dia.
Survei tesebut dilaksanakan pada 3 Januari hingga 9 Februari 2014 dengan metode wawancara tatap muka di 34 Provinsi. Jumlah responden dalam survei tersebut sebanyak 1070 orang dengan usia minimal 17 tahun. Margin of eror sebesar 3 persen dengan tingkat kepercayaan 95persen. Sdangkan uji validasi dilakukan melalui telepon chek dan spot chek dari total sampel. (Adm/Eks)
Baca juga:
Survei LSN: 71,2% Warga Jakarta Tak Setuju Jokowi Jadi Capres
Target 75% Partisipasi, KPU Sosialisasi di Bangku Kereta dan Bus
Survei PDB: Tak Memuaskan, Elektabilitas Jokowi Turun
Direktur Puskapdhem-Unnes, Arif Hidayat mengatakan, dari hasil survei yang dilakukan lembaganya di 34 provinsi Indonesia menyatakan, masyarakat ingin adanya regenarasi kepemimpinan terhadap tokoh-tokoh lama alias veteran.
"Kepempinpinan nasional harus ada regenarisi. Dari survei itu jelas terlihat, yang menjawab penting 35,32 persen dan sangan penting 52.05 persen. Jadi minimnya sodoran tokoh baru yang maju membuat masyarakat sangat haus adanya regenarasi pimpinan," kata Arif saat merilis hasil surveinya di Grand Melia Hotel, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2014).
Selain itu, Arif menjelaskan, seharusnya para ketua umum partai politik dapat mendorong kader-kader muda terbaiknya untuk menjadi calon presiden 2014. Serta, tidak memaksakan mengusung calon-calon yang merupakan muka lama.
"Harusnya partai-partai itu harus legowo, misalnya Golkar, PDIP, sebaiknya menyuguhkan menu baru untuk masyarakat. Bukan lagi tokoh veteran yang mempunyai track record kekalahan dalam Pilpres di tahun-tahun sebelumnya," lajut dia.
Survei tesebut dilaksanakan pada 3 Januari hingga 9 Februari 2014 dengan metode wawancara tatap muka di 34 Provinsi. Jumlah responden dalam survei tersebut sebanyak 1070 orang dengan usia minimal 17 tahun. Margin of eror sebesar 3 persen dengan tingkat kepercayaan 95persen. Sdangkan uji validasi dilakukan melalui telepon chek dan spot chek dari total sampel. (Adm/Eks)
Baca juga:
Survei LSN: 71,2% Warga Jakarta Tak Setuju Jokowi Jadi Capres
Target 75% Partisipasi, KPU Sosialisasi di Bangku Kereta dan Bus
Survei PDB: Tak Memuaskan, Elektabilitas Jokowi Turun