Sukses

KPU Tinjau Percetakan Surat Suara Pemilu 2014

KPU menerjunkan pegawai Sekretariat Jenderal, polisi, dan mahasiswa, untuk mengawasi proses pencetakan surat suara dan tinta pemilu.

Pemilu 2014 kurang dari 60 hari lagi. Komisi Pemilihan Umum (KPU) pun mulai sibuk melakukan pemantauan dari segala sisi demi keberlangsungan pesta demokrasi 5 tahunan itu. Saat ini, KPU menerjunkan pegawai Sekretariat Jenderal, polisi, dan mahasiswa, untuk mengawasi proses pencetakan surat suara dan tinta pemilu.

"Bagi KPU tidak ada pembedaan warna kalender, karena kegiatan seperti ini dilakukan masa masa libur. Jadi setiap hari adalah hari kerja. Dalam kunjungan pertama ini, nanti kita lihat bagaimana proses produksi kertas suara," kata Ketua KPU Husni Kamil Manik di Jakarta, Minggu (9/2/2014).

Pemantauan KPU yang dilakukan hari ini terbagi menjadi dua rombongan. Rombongan pertama melakukan pemantauan di PT Gramedia. Sedangkan rombongan kedua yang dipimpin oleh Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay melakukan pantauan di PT Paragonatama Jaya dan PT Temprint yang berlokasi di Jakarta Selatan.

Husni didampingi beberapa staffnya mengadakan pemantaun terhadap salah satu perusahaan percetakan di Jalan Palmerah Selatan itu. Tidak berhenti di situ, Husni juga akan memantau kesiapan proses produksi tinta oleh salah satu perusahaan esok hari di daerah Kuningaan, Jawa Barat.

Pelaksanaan pencetakan surat suara dan produksi tinta pemilu telah dimulai awal Februari 2014 oleh perusahaan pemenang tender. Ada 50 lebih perusahaan yang tergabung dalam 11 konsorsium yang akan mencetak surat suara untuk Pemilu 2014 nanti.

Puluhan Juta

PT Gramedia akan mencetak surat suara sebanyak 69 juta lembar. Jumlah ini kurang dari 10 persen dari total surat suara yang harus dipersiapkan KPU untuk pemilihan umum nanti. Ada pun surat suara tersebut diperuntukkan daerah Kalimantan Barat, Banten, dan Jawa Barat III, dan Jawa Barat V.

Menurut Husni Kamil, jumlah tersebut cukup fair karena sudah sesuai dengan hasil lelang logistik surat suara yang dilaksanakan sebelumnya. "Dalam kunjungan pertama ini, kita akan lihat bagaimana surat suara diproduksi. Berdasarkan lelang yang fair yang sudah dilaksanakan, PT Gramedia ini akan mencetak kurang dari 10 persen total surat suara keseluruhan," ujar Husni.

Berdasarkan data KPU, ada 186 juta pemilih yang membutuhkan surat suara. Masing-masing pemilih akan mendapatkan 4 lembar kertas surat suara untuk pemilu DPR, DPD RI, DPRD Provinsi, serta DPRD Kabupaten atau Kota. Dengan demikian, KPU membutuhkan lebih dari 760 juta eksemplar surat suara yang harus dicetak. (Eks)

Baca juga:
Jelang Pemilu 2014, Polisi Jaga Percetakan Kertas Suara
[VIDEO] Pemilu Kurang 2 Bulan, Surat Suara Baru Dicetak
KPU: TPS Rawan Kecurangan dan Kerusuhan Akan Dijaga TNI dan Polri