Surutnya air laut di pantai utara Banten, tepatnya di sekitar Pelabuhan Karangantu, Kota Serang, Banten, menjadi tontonan warga. Sebab, banyak orang menjadikan pantai itu tempat 'wisata' baru di Banten. Ada juga yang mencoba mencari tahu kondisi air laut dengan menelepon warga sekitar.
Seorang warga setempat, Intan (33) mengaku, sejak 2 hari terakhir, ponselnya kini tak berhenti berdering. Ada saja telepon dan pesan yang masuk dari sahabat dan kerabatnya.
"Mereka menanyakan kondisi surutnya air laut," kata Intan di Pantai Karangantu, Kelurahan Banten, Serang, Banten, Minggu (9/2/2014).
Rumah Intan beserta kedua orangtuanya di Kampung Karangantu, RT 03 RW 06, memang hanya berjarak beberapa puluh meter saja dari bibir pantai. Mungkin itu yang menjadi alasan dirinya sibuk jadi 'narasumber' bagi para penanya di ujung ponselnya.
"Saya bingung, kok orang-orang sibuk menelpon saya, mengirim pesan singkat menanyakan surutnya air laut dan isu tsunami," ujar Intan. [Baca:Â Penjelasan BMKG Soal Fenomena Surutnya Air Laut Banten]
Padahal, kata Intan, surutnya air laut ini merupakan hal yang biasa terjadi di sekitar Ppantai Karangantu. Bahkan sudah sejak puluhan tahun yang lalu di waktu-waktu tertentu air laut di pantai ini memang surut.
"Surutnya sudah lama. Ini mah biasa. Sejak kecil sampai hari ini saya sering melihat air laut surut karena rumah saya paling dekat dengan laut di sini," kata Intan.
Meski demikian, menurut Intan, surutnya air laut Karangantu kali ini memang tidak seperti waktu-waktu sebelumnya. Kata Intan, baru kali ini air laut surut begitu jauh ketimbang yang dulu pernah dialaminya.
"Mungkin dikarenakan lumpur hasil pengerukkan (pendalaman-red) sungai. Soalnya belum lama ini lumpurnya dibuang ke darat dan bibir pantai," kata perempuan berdarah Malingping-Bugis ini.
Intan menambahkan, kondisi air laut di Karangantu saat ini masih belum normal. Masih pasang surut. Saat surut, air laut tidak seperti biasanya.
Kendati begitu, berhembusnya isu tsunami yang dikaitkan dengan surutnya air laut di Pantai Karangantu memang sempat membuat warga sekitar khawatir. Isu itu pula yang membuat banyak orang dari luar Karangantu datang ke pantai tersebut.
Tidak hanya muda-mudi, tapi ibu-ibu dan anak-anak juga terlihat berduyun-duyun ke sana. Wawah salah satunya. Pelajar sebuah Madrasah Aliyah di Kota Serang itu mengaku, datang bersama 4 orang temannya.
Dengan menggunakan sepeda motor, Wawah dan teman-temannya rela ke sana hanya untuk melihat langsung kondisi Pantai Karangantu. "Penasaran saja. Soalnya lihat berita di televisi laut ini (surut) karena mau tsunami," tutur Wawah. (Osc/Riz)
Baca Juga:
Pantai Utara Banten Surut 1 Km, Diduga Akibat Gaya Gravitasi
Fenomena Aneh, Laut Pantai Utara Banten Surut 1 Km
Dahsyatnya Tsunami Aceh 2004 dari Stasiun Luar Angkasa
Air Laut Banten Surut, Warga Setempat Ditanya-tanya Soal Tsunami
"Saya bingung, kok orang-orang sibuk menelpon saya, mengirim pesan singkat menanyakan surutnya air laut dan isu Tsunami," ujar warga.
Advertisement