Sukses

BMKG: Kabut Asap Riau Belum Mengarah Singapura-Malaysia

Untuk sampai ke Malaysia atau Singapura membutuhkan arah yang konsisten dan kecepatan pergerakan angin yang lebih kencang.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan kabut asap yang terjadi di Riau belum mengarah atau belum sampai ke negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

"Pergerakan angin masih dari Utara sampai Selatan sehingga tidak mengarah ke negara-negara tetangga itu," kata Analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Ibnu Amiruddin di Pekanbaru, Minggu (9/2/2014).

Kecepatan pergerakan angin juga masih normal yakni 6 sampai 9 kilometer per jam sehingga cenderung berputar di sekitar daratan Riau saja.

Untuk sampai ke Malaysia atau Singapura, jelas Ibnu, membutuhkan arah yang konsisten dan kecepatan pergerakan angin yang lebih kencang.

"Kemudian kondisi kabut asap saat ini juga belum begitu parah sehingga belum berdampak ke negara-negara tetangga," katanya.

Kabut asap yang merupakan dampak dari peristiwa kebakaran lahan atau hutan di Riau telah terjadi sejak beberapa pekan terakhir.

Untuk mengantisipasi dampak yang lebih parah, Pemerintah Daerah Provinsi Riau melakukan gerakan siaga darurat yang melibatkan seluruh unsur masyarakat dan pemerintah serta TNI/Polri.

"Ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak kabut asap yang begitu luas hingga ke Malaysia dan Singapura seperti tahun sebelumnya," kata Penjabat Gubernur Riau, Djohermansyah Djohan.

Pada pertengahan 2013, kabut asap di Riau sempat mencemari udara di Malaysia dan Singapura.

Penyebabnya, menurut data Dinas Kehutanan Riau, adalah terbakarnya lahan seluas ratusan ribu hektare milik perusahaan perkebunan nasional dan bahkan parusahaan asing asal Malaysia dan Singapura. (Ant/Osc/Riz)

Baca juga:

`Sengketa` KRI Usman-Harun
Sosok Usman dan Harun di Balik Ketegangan RI-Singapura
Penamaan Usman-Harun Sesuai Prosedur, RI Tak Perlu Menjelaskan