Polda Metro Jaya masih menelusuri gerombolan perusak Pos Polisi Lalu Lintas di Bundaran Senayan dan Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan. Perusakan itu diduga sebagai aksi balas dendam. Sebab, sebelum perusakan pos polisi pada Minggu dini hari telah terjadi perkelahian antara anggota polisi dengan pengendara motor.
"Pada Sabtu itu anggota Lantas berkelahi 1 lawan 1. Setelah itu mereka pergi sambil bilang akan datang bawa pasukan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto saat dihubungi, Senin (10/2/2014).
Menurut Rikwanto, perkelahian itu terjadi pada Sabtu 8 Februari sekitar pukul 22.30 WIB. Saat itu, polisi menghentikan arus lalu lintas di perempatan Kuningan karena rombongan Wakil Presiden akan melintas. "Ada pengendara roda dua berambut cepak berboncengan nyelonong, kemudian dihentikan anggota Lantas," tambah dia.
Polisi kemudian menjelaskan bahwa rombongan Wapres akan lewat. Sehingga jalanan ditutup sementara. "Namun dijawab pembonceng. 'Kamu nggak kenal saya?' Kemudian yang bonceng turun memukul anggota Lantas hingga jatuh," tutur Rikwanto.
Polisi lain yang melihat kejadian itu mendatangi pembonceng untuk melerai. Tapi malah dipukul di bagian wajah.
Saat itu juga anggota lantas yang pertama berkelahi dengan yang menyetir motor. Setelah itu datanglah Komandan Pleton Lantas Ipda Kardi untuk melerai dan membubarkan. "Saat itu pembonceng mengatakan: Awas kamu! Saya tidak terima! Tunggu saya! Saya akan datang dengan pasukan," tutur dia.
Saat ini, polisi masih menelusuri siapa kelompok perusak 2 pos polisi itu. Polisi masih mempelajari rekaman CCTV yang terpasang di sekitar Pos Polisi Bundaran Senayan dan Jalan Trunojoyo. "Kami juga pelajari rekaman CCTV dari jalan-jalan yang kemungkinan mereka lewati," tambah Rikwanto. (Eks/Yus)
Baca juga:
Polisi: Gerombolan Perusak Pospol Naik 20 Motor
4 Penjual Tisu Jadi Korban Perusakan Pospol di Jaksel
Perusakan Pospol di Jaksel, Polisi Periksa Rekaman CCTV
"Pada Sabtu itu anggota Lantas berkelahi 1 lawan 1. Setelah itu mereka pergi sambil bilang akan datang bawa pasukan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto saat dihubungi, Senin (10/2/2014).
Menurut Rikwanto, perkelahian itu terjadi pada Sabtu 8 Februari sekitar pukul 22.30 WIB. Saat itu, polisi menghentikan arus lalu lintas di perempatan Kuningan karena rombongan Wakil Presiden akan melintas. "Ada pengendara roda dua berambut cepak berboncengan nyelonong, kemudian dihentikan anggota Lantas," tambah dia.
Polisi kemudian menjelaskan bahwa rombongan Wapres akan lewat. Sehingga jalanan ditutup sementara. "Namun dijawab pembonceng. 'Kamu nggak kenal saya?' Kemudian yang bonceng turun memukul anggota Lantas hingga jatuh," tutur Rikwanto.
Polisi lain yang melihat kejadian itu mendatangi pembonceng untuk melerai. Tapi malah dipukul di bagian wajah.
Saat itu juga anggota lantas yang pertama berkelahi dengan yang menyetir motor. Setelah itu datanglah Komandan Pleton Lantas Ipda Kardi untuk melerai dan membubarkan. "Saat itu pembonceng mengatakan: Awas kamu! Saya tidak terima! Tunggu saya! Saya akan datang dengan pasukan," tutur dia.
Saat ini, polisi masih menelusuri siapa kelompok perusak 2 pos polisi itu. Polisi masih mempelajari rekaman CCTV yang terpasang di sekitar Pos Polisi Bundaran Senayan dan Jalan Trunojoyo. "Kami juga pelajari rekaman CCTV dari jalan-jalan yang kemungkinan mereka lewati," tambah Rikwanto. (Eks/Yus)
Baca juga:
Polisi: Gerombolan Perusak Pospol Naik 20 Motor
4 Penjual Tisu Jadi Korban Perusakan Pospol di Jaksel
Perusakan Pospol di Jaksel, Polisi Periksa Rekaman CCTV