Keluarga Anita Purnama Hutauruk mendapat informasi penemuan jasad Tenaga Kerja Wanita (TKW) itu dari polisi. Petugas Polres Binjai menyampaikan berita dari polisi Riau yang mengabarkan jasad Anita ditemukan dalam peti mati yang terapung di laut Riau.
"Kepolisian Riau menghubungi Polres Binjai untuk memberi kabar adik kami ditemukan di Bagansiapiapi," kata kakak Anita Sri Nilawati ditemui Liputan6.com di kediamannya, Jalan Bintara, Kota Binjai, Sumatera Utara, Senin (10/2/2014).
Mendengar kabar itu, Sri meminta jasad adiknya yang ditemukan membusuk di dalam peti itu tidak dipindah-pindah. Sebab, keluarga akan menjemput jasad Anita. Namun, polisi menawarkan akan mengirim jasad Anita, namun dengan biaya.
"Kami nggak mau karena mereka minta biaya antar Rp 7 juta, mana ada uang kami segitu," jelas dia.
Akhirnya keluarga Anita di Binjai patungan dan menyewa ambulans seharga Rp 2 juta untuk menjemput jenazah ke Riau. Meski demikian, polisi Riau tetap saja mengirim jenazah Anita ke Binjai.
"Tiba-tiba waktu kami dalam perjalanan polisi Riau bilang jenazah sudah dalam perjalanan juga menuju Binjai, kan jadi repot. Akhirnya kami bertemu di Kota Pinang (Kabupaten Labuhan Batu Selatan) dan penyerahan mayat di rumah sakit," ungkap Sri.
Tak hanya itu, pihak kepolisian Riau yang mengantar jenazah Anita meminta uang Rp 1,3 juta untuk membayar ambulans. "Aku bilang uang kami sudah nggak ada lagi, jadinya kami hanya kasi uang Rp 1.150.000 saja," tambah dia.
Sri mengaku kecewa dengan perlakuan polisi itu. Sebenarnya tujuannya berangkat ke Riau tak hanya ingin menjemput jenazah adiknya, namun ingin bertanya langsung kepada pihak berwajib tentang bagaimana ditemukan jenazah Anita dan apa penyebab kematiannya.
"Karena tak jadi ke sana, sampai sekarang masih simpang siur soal kematian adik kami ini," tutur Sri yang berbadan kurus ini. Dia berharap kepolisian Riau mau membantu memecahkan teka-teki kematian adiknya yang berusia 35 tahun itu.
Anita merupakan warga Jalan Bintara, Kelurahan Satria, Kota Binjai, yang berangkat ke Malaysia pada Agustus 2013. Anita sebenarnya akan bekerja di sebuah rumah makan. Namun sampai di Malaysia ternyata dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga. Keluarga tak tahu perusahaan apa yang memberangkatkan Anita.
Jasad Anita ditemukan membusuk di dalam peti oleh nelayan mengapung di perairan laut Bagansiapiapi Sinaboi, Provinsi Riau pada Jumat 7 Februari yang lalu. Anita akhirnya dimakamkan di kampung halamannya pada Sabtu 8 Februari lalu. (Eks/Ism)
Baca juga:
Jenazah TKI dalam Peti Terapung di Laut
Jenazah TKI dalam Peti Mengapung di Laut, Keluarga: Ini Misteri
Jasad TKI Mengapung di Laut, Keluarga: Rasanya Tak Percaya
"Kepolisian Riau menghubungi Polres Binjai untuk memberi kabar adik kami ditemukan di Bagansiapiapi," kata kakak Anita Sri Nilawati ditemui Liputan6.com di kediamannya, Jalan Bintara, Kota Binjai, Sumatera Utara, Senin (10/2/2014).
Mendengar kabar itu, Sri meminta jasad adiknya yang ditemukan membusuk di dalam peti itu tidak dipindah-pindah. Sebab, keluarga akan menjemput jasad Anita. Namun, polisi menawarkan akan mengirim jasad Anita, namun dengan biaya.
"Kami nggak mau karena mereka minta biaya antar Rp 7 juta, mana ada uang kami segitu," jelas dia.
Akhirnya keluarga Anita di Binjai patungan dan menyewa ambulans seharga Rp 2 juta untuk menjemput jenazah ke Riau. Meski demikian, polisi Riau tetap saja mengirim jenazah Anita ke Binjai.
"Tiba-tiba waktu kami dalam perjalanan polisi Riau bilang jenazah sudah dalam perjalanan juga menuju Binjai, kan jadi repot. Akhirnya kami bertemu di Kota Pinang (Kabupaten Labuhan Batu Selatan) dan penyerahan mayat di rumah sakit," ungkap Sri.
Tak hanya itu, pihak kepolisian Riau yang mengantar jenazah Anita meminta uang Rp 1,3 juta untuk membayar ambulans. "Aku bilang uang kami sudah nggak ada lagi, jadinya kami hanya kasi uang Rp 1.150.000 saja," tambah dia.
Sri mengaku kecewa dengan perlakuan polisi itu. Sebenarnya tujuannya berangkat ke Riau tak hanya ingin menjemput jenazah adiknya, namun ingin bertanya langsung kepada pihak berwajib tentang bagaimana ditemukan jenazah Anita dan apa penyebab kematiannya.
"Karena tak jadi ke sana, sampai sekarang masih simpang siur soal kematian adik kami ini," tutur Sri yang berbadan kurus ini. Dia berharap kepolisian Riau mau membantu memecahkan teka-teki kematian adiknya yang berusia 35 tahun itu.
Anita merupakan warga Jalan Bintara, Kelurahan Satria, Kota Binjai, yang berangkat ke Malaysia pada Agustus 2013. Anita sebenarnya akan bekerja di sebuah rumah makan. Namun sampai di Malaysia ternyata dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga. Keluarga tak tahu perusahaan apa yang memberangkatkan Anita.
Jasad Anita ditemukan membusuk di dalam peti oleh nelayan mengapung di perairan laut Bagansiapiapi Sinaboi, Provinsi Riau pada Jumat 7 Februari yang lalu. Anita akhirnya dimakamkan di kampung halamannya pada Sabtu 8 Februari lalu. (Eks/Ism)
Baca juga:
Jenazah TKI dalam Peti Terapung di Laut
Jenazah TKI dalam Peti Mengapung di Laut, Keluarga: Ini Misteri
Jasad TKI Mengapung di Laut, Keluarga: Rasanya Tak Percaya