Satu dari 2 terduga teroris yang tewas baku tembak di Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, akhirnya teridentifikasi. Satu terduga teroris itu diketahui bernama Arfan Abraham alias Fani (31) warga Desa Tabalu, Kecamatan Poso Pesisir Selatan.
Fani diketahui sebagai petani dan tukang kayu yang sehari-harinya beraktivitas di dalam hutan di Desa Tabalu. "Pekerjaan anak saya itu (Fani) adalah petani setiap harinya," terang Ibunda Fani, Nursida kepada Liputan6.com di RS Bhayangkara Polda Sulteng, Senin (10/2/2014) siang tadi.
Â
Nursida tidak menyangka kalau 1 dari 2 terduga teroris yang tewas baku tembak dengan Brimob di Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir pada 6 Februari lalu itu adalah anak bungsunya dari 5 bersaudara.
"Awalnya saya tahu dari warga, yang kemudian saya bersama kakak, istri, dan anak Fani ke Polres Poso dan lalu ke berangkat ke Palu untuk memastikan. Setelah melihat ciri-ciri itu, ternyata betul dia adalah anak saya," terang dia.
Atas kejadian ini, Nursida mengaku, hanya bisa pasrah dan bersedih bersama keluarga besarnya di Desa Pinedapa, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, tanpa bisa berbuat apa-apa. "Pastinya kami bersedih, namun tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain pasrah mas," tuturnya dengan mata yang berkaca-kaca.
Fani diketahui meninggalkan seorang istri atas nama Jumaria dan seorang anak perempuan berumur 4 tahun bernama Nurfitria Ningsih. "Di mata keluarga, Fani dikenal sebagai pribadi yang pendiam dan pekerja keras. Kami tidak mengetahui aktivitas lainnya selain sebagai petani dan tukang sengsor kayu," tandas Nursida. (Ali/Ism)
Baca juga:
1 Jenazah Terduga Teroris Tewas di Poso Dipulangkan
Fani diketahui sebagai petani dan tukang kayu yang sehari-harinya beraktivitas di dalam hutan di Desa Tabalu. "Pekerjaan anak saya itu (Fani) adalah petani setiap harinya," terang Ibunda Fani, Nursida kepada Liputan6.com di RS Bhayangkara Polda Sulteng, Senin (10/2/2014) siang tadi.
Â
Nursida tidak menyangka kalau 1 dari 2 terduga teroris yang tewas baku tembak dengan Brimob di Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir pada 6 Februari lalu itu adalah anak bungsunya dari 5 bersaudara.
"Awalnya saya tahu dari warga, yang kemudian saya bersama kakak, istri, dan anak Fani ke Polres Poso dan lalu ke berangkat ke Palu untuk memastikan. Setelah melihat ciri-ciri itu, ternyata betul dia adalah anak saya," terang dia.
Atas kejadian ini, Nursida mengaku, hanya bisa pasrah dan bersedih bersama keluarga besarnya di Desa Pinedapa, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, tanpa bisa berbuat apa-apa. "Pastinya kami bersedih, namun tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain pasrah mas," tuturnya dengan mata yang berkaca-kaca.
Fani diketahui meninggalkan seorang istri atas nama Jumaria dan seorang anak perempuan berumur 4 tahun bernama Nurfitria Ningsih. "Di mata keluarga, Fani dikenal sebagai pribadi yang pendiam dan pekerja keras. Kami tidak mengetahui aktivitas lainnya selain sebagai petani dan tukang sengsor kayu," tandas Nursida. (Ali/Ism)
Baca juga:
Keluarga Terduga Teroris Bertato di Poso Datangi Kamar Jenazah
Brimob yang Tewas di Poso Diberi Kenaikan Pangkat
Ini Ciri-ciri 2 Jenazah Terduga Teroris yang Tewas di Poso
Advertisement