Tingginya intensitas curah hujan menyebabkan ratusan rumah di Karawang, Jawa Barat masih tergenang banjir. Warga korban banjir yang telah sebulan bertahan di pengungsian pun mulai terserang penyakit.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (11/2/2014), ratusan rumah warga di dua desa jalur Pantura Blanakan Subang, Jawa Barat, yaitu Desa Muara serta Desa Tanjung 3 Kecamatan Blanakan Subang, kembali terendam banjir. Curah hujan yang kembali meninggi membuat Sungai Ciasem kembali meluap.
Ketinggian air bervariasi mulai dari 50-90 centimeter. Selain merendam rumah, jalan, desa juga terendam banjir sehingga kendaraan roda 2 yang melintas tak mampu melewati banjir.
Selain karena sungai meluap, banjir juga diperparah buruknya drainase, sehingga air sungai yang meluap tak bisa mengalir dan akhirnya merendam sekitar 300 rumah warga.
Sementara itu di Karawang, hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah kembali merendam ratusan rumah warga seperti di Dusun Kalijaya, Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok.
Padahal sebelumnya warga telah menyedot air banjir hingga mengalami penyurutan sekitar 50 centimeter. Namun upaya penyedotan selama 8 hari ini dianggap sia-sia lantaran air kini kembali merendam rumah mereka.
Akibat banjir yang tidak kunjung surut, warga pun mulai terserang penyakit gatal-gatal. Bukan hanya penyakit gatal-gatal yang dikeluhkan warga, air bersih untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus tak tersedia. Untuk mendapatkan air bersih warga harus membelinya dengan harga 20.000 per jeriken.
Banjir yang tak kunjung surut ini diduga akibat tidak berfungsinya sistem drainase di wilayah tersebut sehingga air terjebak di tengah pemukiman warga. (Dan/Ndy)
Baca juga:
[VIDEO] Rumah Rusak, Korban Banjir Subang Bertahan di Pengungsian
Diguyur Hujan Deras, Pintu Air Ibukota Masih Aman
[VIDEO] Jalan Rusak dan Berlubang di Ibukota Mulai Ditambal
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (11/2/2014), ratusan rumah warga di dua desa jalur Pantura Blanakan Subang, Jawa Barat, yaitu Desa Muara serta Desa Tanjung 3 Kecamatan Blanakan Subang, kembali terendam banjir. Curah hujan yang kembali meninggi membuat Sungai Ciasem kembali meluap.
Ketinggian air bervariasi mulai dari 50-90 centimeter. Selain merendam rumah, jalan, desa juga terendam banjir sehingga kendaraan roda 2 yang melintas tak mampu melewati banjir.
Selain karena sungai meluap, banjir juga diperparah buruknya drainase, sehingga air sungai yang meluap tak bisa mengalir dan akhirnya merendam sekitar 300 rumah warga.
Sementara itu di Karawang, hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah kembali merendam ratusan rumah warga seperti di Dusun Kalijaya, Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok.
Padahal sebelumnya warga telah menyedot air banjir hingga mengalami penyurutan sekitar 50 centimeter. Namun upaya penyedotan selama 8 hari ini dianggap sia-sia lantaran air kini kembali merendam rumah mereka.
Akibat banjir yang tidak kunjung surut, warga pun mulai terserang penyakit gatal-gatal. Bukan hanya penyakit gatal-gatal yang dikeluhkan warga, air bersih untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus tak tersedia. Untuk mendapatkan air bersih warga harus membelinya dengan harga 20.000 per jeriken.
Banjir yang tak kunjung surut ini diduga akibat tidak berfungsinya sistem drainase di wilayah tersebut sehingga air terjebak di tengah pemukiman warga. (Dan/Ndy)
Baca juga:
[VIDEO] Rumah Rusak, Korban Banjir Subang Bertahan di Pengungsian
Diguyur Hujan Deras, Pintu Air Ibukota Masih Aman
[VIDEO] Jalan Rusak dan Berlubang di Ibukota Mulai Ditambal