Ribuan petani yang tergabung dalam Serikat Petani Pasundan (SPP) melakukan aksi unjuk rasa di depan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka berunjuk rasa mendesak KPK segera melakukan penyelidikan terhadap wilayah-wilayah yang dilaporkan masyarakat mengalami konflik agraria.
"Terjadi dugaan tindak pidana korupsi di dalam wilayah-wilayah berkonflik tersebut," teriak Koordinator Umum Iwan Nurdin lewat pengeras suara, Selasa (11/2/2014).
Dalam aksinya, ribuan petani tersebut membawa sejumlah atribut aksi, seperti spanduk, poster, dan bendera. Aksi tersebut juga membuat akses pada jalur lambat Jalan HR Rasuna Said depan KPK ditutup lantaran banyak puluhan bus besar memadati depan gedung KPK.
Untuk mengamankan aksi tersebut, sebanyak kurang lebih 350 personel polisi diterjunkan untuk menjaga kantor Abraham Samad cs tersebut.
"Prosedur tetap (Protap) ada sebanyak 350 personel gabungan dari Polda, Polres, Polsek, dan Brimob," ujar Kapolsek Setiabudi AKBP Tri Suhartanto.
Selain ratusan personel kepolisian, kendaraan taktik seperti mobil water canon tampak dipersiapkan. "Ini sesuai protap saja," tandas Tri. (Riz/Yus)
Baca juga:
Walikota Airin Diperiksa Terkait Korupsi Alkes Banten
KPK Usut Korupsi Pengadaan Barang Haji Rp 100 Miliar di Kemenag
Aliran Uang Dinasti Ratu Atut
Ribuan Petani Demo KPK, Jalur Lambat Jl Rasuna Said Ditutup
Para petani mendesak KPK segera melakukan penyelidikan terhadap wilayah-wilayah yang dilaporkan masyarakat mengalami konflik agraria.
Advertisement