Seorang siswa kelas II SDN 02 Cililitan, Jakarta Timur, berinisial S (8) mengalami perbuatan tidak senonoh dari seorang pedagang saat ingin masuk ke sekolah. Perbuatan itu akhirnya dilaporkan korban ke orangtuanya dan pihak sekolah.
Peristiwa itu terjadi saat korban mampir melihat mainan yang dijual pelaku di depan sekolah. Tak disangka, pelaku berinisial M (50) itu mendekati korban dan menggerayangi tubuhnya.
Tak terima dengan perlakuan itu, korban langsung menangis dan pulang melapor ke orangtuanya. Tak lama, orangtua korban datang ke sekolah. Orangtua dan pihak sekolah mengajak serta pelaku untuk dimintai keterangan di ruang Kepala Sekolah.
"Jadi anak itu teriak, 'abang bego..abang bego', terus pulang bilang ke orangtuanya. Terus orangtuanya datang ke sini," kata Kepala SDN 02 Cililitan, Ngadiem saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (11/2/2014).
Saat ditanya, lanjut Ngadiem, pelaku mengaku tidak sampai melakukan pelecehan seksual. Pelaku hanya memukul-mukul bokong korban dan menepuk pipinya. "Pelaku mengakunya cuma nepuk-nepuk doang," terang Ngadiem sambil memeragakan aksi pelaku.
Atas kesepakatan bersama, pelaku akhirnya menandatangani surat pernyataan untuk tidak melakukannya lagi dan tidak berjualan di sekitar sekolah.
"Kalau mengakui perbuatan, tidak boleh berjualan di sekitar sekolah lagi. Kalau tidak mengaku akan dilaporkan ke polisi. Akhirnya, pelaku tanda tangan di atas materai untuk tidak lagi berjualan," ungkap dia.
Setelah kesepakatan berhasil, penderitaan pelaku belum berakhir. Paman pelaku langsung menghujaninya dengan bogem mentah dan tendangan. "Tadi pas keluar dipukulin juga sama om-nya korban. Ditendang juga. Mungkin dia (korban) bilang ke om-nya jadi dipukulin," kata pedagang pulpen, Ridho.
Ridho mengaku, pelaku bukan kali pertama melakukan perbuatan itu. Sudah ada orangtua yang melihat pelaku melakukannya kepada siswa lain. "Orangtua murid katanya dia sering begitu. Cuma mungkin nggak berani lapor, baru kali ini lapor," tandas Ridho. (Mut/Ism)
Peristiwa itu terjadi saat korban mampir melihat mainan yang dijual pelaku di depan sekolah. Tak disangka, pelaku berinisial M (50) itu mendekati korban dan menggerayangi tubuhnya.
Tak terima dengan perlakuan itu, korban langsung menangis dan pulang melapor ke orangtuanya. Tak lama, orangtua korban datang ke sekolah. Orangtua dan pihak sekolah mengajak serta pelaku untuk dimintai keterangan di ruang Kepala Sekolah.
"Jadi anak itu teriak, 'abang bego..abang bego', terus pulang bilang ke orangtuanya. Terus orangtuanya datang ke sini," kata Kepala SDN 02 Cililitan, Ngadiem saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (11/2/2014).
Saat ditanya, lanjut Ngadiem, pelaku mengaku tidak sampai melakukan pelecehan seksual. Pelaku hanya memukul-mukul bokong korban dan menepuk pipinya. "Pelaku mengakunya cuma nepuk-nepuk doang," terang Ngadiem sambil memeragakan aksi pelaku.
Atas kesepakatan bersama, pelaku akhirnya menandatangani surat pernyataan untuk tidak melakukannya lagi dan tidak berjualan di sekitar sekolah.
"Kalau mengakui perbuatan, tidak boleh berjualan di sekitar sekolah lagi. Kalau tidak mengaku akan dilaporkan ke polisi. Akhirnya, pelaku tanda tangan di atas materai untuk tidak lagi berjualan," ungkap dia.
Setelah kesepakatan berhasil, penderitaan pelaku belum berakhir. Paman pelaku langsung menghujaninya dengan bogem mentah dan tendangan. "Tadi pas keluar dipukulin juga sama om-nya korban. Ditendang juga. Mungkin dia (korban) bilang ke om-nya jadi dipukulin," kata pedagang pulpen, Ridho.
Ridho mengaku, pelaku bukan kali pertama melakukan perbuatan itu. Sudah ada orangtua yang melihat pelaku melakukannya kepada siswa lain. "Orangtua murid katanya dia sering begitu. Cuma mungkin nggak berani lapor, baru kali ini lapor," tandas Ridho. (Mut/Ism)