Sukses

Polda Metro Antisipasi Ancaman Bom Pemilu 2014

Ada 4 titik kerawanan yang menjadi pusat perhatian kepolisian saat pemilu berlangsung di Jakarta.

Simulasi pengamanan Pemilu 2014 digelar Polda Metro Jaya di kantor pusat Komisi Pemilihan Umum (KPU). Simulasi digelar selain untuk mengamankan sidang pleno dan rekapitulasi penghitungan suara di tingkat nasional, juga akan mengantisipasi ancaman bom yang kemungkinan terjadi.

"Supaya kita tanamkan kepada anggota, supaya tahu persis apa yang mungkin terjadi termasuk ancaman bom," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, di gedung KPU, Menteng, Jakarta, Selasa (11/2/2014).

Menurut Rikwanto, ada 4 titik kerawanan yang menjadi pusat perhatian kepolisian saat pemilu berlangsung di Jakarta. 4 Titik itu yakni, Gedung KPU, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Mahkamah Konstitusi (MK), dan Gedung DPR atau MPR.

"Titik rawan apa yang mungkin terjadi saat pemilu. Di KPU misal sedang pentapan hasil pileg atau pilpres," ujar Rikwanto.

Selain 4 lokasi rawan tersebut, Rikwanto menyebutkan, Polda juga akan menempatkan 11.500 anggotanya di setiap lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di Jakarta.

"Betul akan kita terjunkan sebanyak 11.500 personel di semua TPS, tanpa terkecuali," tegas Rikwanto.

Kegiatan simulasi pengamanan yang bertempat di halaman Gedung KPU itu, Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Polres Jakarta Pusat, dan Polsek Menteng mengerahkan 400 personel untuk kegiatan tersebut. (Rmn/Ism)

Baca juga:

Dana Simulasi Pengaman Pemilu di KPU Capai Rp 50 Juta
Simulasi Pengamanan Pemilu, 7 Anjing Pelacak Ikut Berjaga di KPU
400 Polisi Ikut Simulasi Pengamanan Pemilu 2014 di KPU