Dampak bencana banjir yang melanda Jawa Tengah dinilai sangat memprihatinkan. Infrastruktur seperti jalan yang rusak akibat genangan air sangat mengganggu aktivitas masyarakat.
"Sudah tidak bisa dihitung (titik jalan rusak). Kalau bisa dihitung kalkulatornya jebol," ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam acara Rakornas Pemantapan Pemilu 2014 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (11/2/2014).
Politisi PDIP itu menjelaskan, jumlah jalan yang rusak akibat banjir beberapa pekan lalu itu mencapai 436 kilometer. "Jawa Tengah itu jalan yang rusak ada 436 kilometer," ungkapnya.
Yang paling terganggu akibat kerusakan jalan tersebut, kata Ganjar, terkait pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) di wilayahnya. Sebab, kendaraan tidak dapat berjalan normal saat melintas di ruas jalan yang rusak.
"Kemarin yang paling masalah itu minyak. Kita minta tolong TNI atau Polri karena itu kemacetan yang luar biasa. Kita ambil jalan sebelahnya, yang tidak macet untuk dropping minyak dan gas. Logistik lain masuk darurat kita untuk dropping-nya ambil dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Daerah," pungkas Ganjar. (Rmn/Sss)
Baca juga:
Kapolda Jateng: Kudus-Jepara Sudah Bisa Dilalui
Jateng Darurat Infrastruktur di Tahun Infrastruktur?
Gubernur Ganjar Pranowo: Tak Hanya Longsor, Kudus Juga Banjir
"Sudah tidak bisa dihitung (titik jalan rusak). Kalau bisa dihitung kalkulatornya jebol," ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam acara Rakornas Pemantapan Pemilu 2014 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (11/2/2014).
Politisi PDIP itu menjelaskan, jumlah jalan yang rusak akibat banjir beberapa pekan lalu itu mencapai 436 kilometer. "Jawa Tengah itu jalan yang rusak ada 436 kilometer," ungkapnya.
Yang paling terganggu akibat kerusakan jalan tersebut, kata Ganjar, terkait pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) di wilayahnya. Sebab, kendaraan tidak dapat berjalan normal saat melintas di ruas jalan yang rusak.
"Kemarin yang paling masalah itu minyak. Kita minta tolong TNI atau Polri karena itu kemacetan yang luar biasa. Kita ambil jalan sebelahnya, yang tidak macet untuk dropping minyak dan gas. Logistik lain masuk darurat kita untuk dropping-nya ambil dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Daerah," pungkas Ganjar. (Rmn/Sss)
Baca juga:
Kapolda Jateng: Kudus-Jepara Sudah Bisa Dilalui
Jateng Darurat Infrastruktur di Tahun Infrastruktur?
Gubernur Ganjar Pranowo: Tak Hanya Longsor, Kudus Juga Banjir