Kegempaan Gunung Kelud terus meningkat. Kemungkinan besar gunung dengan ketinggian 1.730 meter di atas permukaan laut itu bakal meletus.
"Kemungkinan erupsi sangat besar, gempa vulkanik dalam dan dangkal makin besar. Artinya suplai magma dari dalam atau energi dari dalam besar," ujar petugas pos pengamatan Gunung Kelud di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Khoirul Huda, Rabu (12/2/2014).
"Namun, itu bukan kewenangan kami, dan kami hanya menyampaikan apa yang dicatat," tambah dia.
Data seismik pada 00.00 WIB sampai 06.00 WIB hari ini tercatat 43 kali gempa vulkanik dalam, gempa vulkanik dangkal sampai 149 kali, dan terjadi kenaikan suhu yang mengalir dari kubah lava sampai 56,9 derajat Celcius.
Sementara, pada 06.00 WIB sampai 12.00 WIB, terjadi gempa vulkanik dalam sampai 59 kali, vulkanik dangkal 88 kali, gempa tektonik jauh dengan low frequency 94 kali, dengan suhu air yang juga terus naik sampai 57,1 derajat celcius.
Dari koreksi yang dilakukan tim, terutama dengan tingginya frekuensi gempa vulkanik dangkal, terdapat aliran fluida yang berasal dari gas ataupun unsur lainnya. Selain itu, muncul juga gempa hibrid, yang merupakan campuran dari gempa vulkanik dangkal dan dengan frekuensi tinggi serta rendah.
Belum diketahui pasti apa yang akan terjadi dengan terus naiknya kegempaan serta suhu gunung itu. Belum diketahui juga apakah dominannya campuran kegempaan itu akan akan membuat kubah lava yang ada semakin besar ataukah justru terjadi erupsi.
"Kami telah koreksi dan didominasi gempa vulkanik dangkal dengan frekuensi tinggi, yang artinya ada pembentukan rekahan-rekahan di gunung," tutur Khoirul.
Hingga saat ini petugas terus berusaha keras dengan memantau kondisi Gunung yang terakhir kali meletus pada 2007 silam itu. Hingga saat ini statusnya tetap Siaga. (Ant/Eks/Ism)
Baca juga:
Fakta Seputar Letusan Gunung Kelud
Antisipasi Kelud Meletus, Pemkab Malang Siapkan 50 Ribu Masker
2 Lokasi Evakuasi Disiapkan Pemkab Malang Jika Kelud Meletus
"Kemungkinan erupsi sangat besar, gempa vulkanik dalam dan dangkal makin besar. Artinya suplai magma dari dalam atau energi dari dalam besar," ujar petugas pos pengamatan Gunung Kelud di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Khoirul Huda, Rabu (12/2/2014).
"Namun, itu bukan kewenangan kami, dan kami hanya menyampaikan apa yang dicatat," tambah dia.
Data seismik pada 00.00 WIB sampai 06.00 WIB hari ini tercatat 43 kali gempa vulkanik dalam, gempa vulkanik dangkal sampai 149 kali, dan terjadi kenaikan suhu yang mengalir dari kubah lava sampai 56,9 derajat Celcius.
Sementara, pada 06.00 WIB sampai 12.00 WIB, terjadi gempa vulkanik dalam sampai 59 kali, vulkanik dangkal 88 kali, gempa tektonik jauh dengan low frequency 94 kali, dengan suhu air yang juga terus naik sampai 57,1 derajat celcius.
Dari koreksi yang dilakukan tim, terutama dengan tingginya frekuensi gempa vulkanik dangkal, terdapat aliran fluida yang berasal dari gas ataupun unsur lainnya. Selain itu, muncul juga gempa hibrid, yang merupakan campuran dari gempa vulkanik dangkal dan dengan frekuensi tinggi serta rendah.
Belum diketahui pasti apa yang akan terjadi dengan terus naiknya kegempaan serta suhu gunung itu. Belum diketahui juga apakah dominannya campuran kegempaan itu akan akan membuat kubah lava yang ada semakin besar ataukah justru terjadi erupsi.
"Kami telah koreksi dan didominasi gempa vulkanik dangkal dengan frekuensi tinggi, yang artinya ada pembentukan rekahan-rekahan di gunung," tutur Khoirul.
Hingga saat ini petugas terus berusaha keras dengan memantau kondisi Gunung yang terakhir kali meletus pada 2007 silam itu. Hingga saat ini statusnya tetap Siaga. (Ant/Eks/Ism)
Baca juga:
Fakta Seputar Letusan Gunung Kelud
Antisipasi Kelud Meletus, Pemkab Malang Siapkan 50 Ribu Masker
2 Lokasi Evakuasi Disiapkan Pemkab Malang Jika Kelud Meletus