Kisruh seputar pengadaan bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang diduga barang rekondisi, membuat 2 vendor PT San Abadi dan PT Saptaguna Dayaprima--sebagai pemasok--menjadi incaran sopir angkutan umum yang protes adanya BKTB
Direktur Utama PT Saptaguna Dayaprima Gunawan hingga kini belum dapat dikonfirmasi. Namun menurut salah seorang pegawainya, Sahrul, pascapermasalahan bus Transjakarta dan BKTB muncul ke publik, Gunawan lebih sering menghabiskan waktunya di lapangan.
"Paginya ke kantor. Terus siang langsung ke lapangan buat ngecek bus-bus yang bermasalah itu. Kan lagi ada survei juga," kata Sahrul di kantor PT Saptaguna Dayaprima, Jalan Kayu Putih Tengah I Nomer A9, Jakarta Timur, Rabu (12/2/2014).
Pantauan Liputan6.com di kantor Saptaguna terlihat sepi. Kantor yang berbentuk ruko 2 lantai itu hanya terlihat beberapa staf administrasi.
Sementara Direktur PT San Abadi Indra Krisna yang menjadi Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Ankai ini menyatakan, siap bertanggung jawab sepenuhnya. Namun ia meminta agar permasalahan tersebut tidak dipolitisir.
"Intinya saya bertanggung jawab full. Sebagai ATPM saya akan mengganti dengan yang baru. Tetapi jangan dipolitisi layaknya politik," kata Indra kepada Liputan6.com.
Secara kualitas, Indra menyatakan, barang yang dipasok merupakan barang yang sudah teruji dan sudah sering dikirim ke kebeberapa negara. Saat ini, koordinasi dengan pihak penyedia akan terus dilakukan untuk mengetahui penyebab kerusakan. (Rmn/Yus)
Baca juga:
Bus Transjakarta Berkarat Baru Dibayar 20 Persen
Ahok Ancam Pidanakan Penurunan `Spek` Bus Transjakarta
Bus Transjakarta Berkarat, Dishub DKI: Kami Juga Dirugikan
Direktur Utama PT Saptaguna Dayaprima Gunawan hingga kini belum dapat dikonfirmasi. Namun menurut salah seorang pegawainya, Sahrul, pascapermasalahan bus Transjakarta dan BKTB muncul ke publik, Gunawan lebih sering menghabiskan waktunya di lapangan.
"Paginya ke kantor. Terus siang langsung ke lapangan buat ngecek bus-bus yang bermasalah itu. Kan lagi ada survei juga," kata Sahrul di kantor PT Saptaguna Dayaprima, Jalan Kayu Putih Tengah I Nomer A9, Jakarta Timur, Rabu (12/2/2014).
Pantauan Liputan6.com di kantor Saptaguna terlihat sepi. Kantor yang berbentuk ruko 2 lantai itu hanya terlihat beberapa staf administrasi.
Sementara Direktur PT San Abadi Indra Krisna yang menjadi Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Ankai ini menyatakan, siap bertanggung jawab sepenuhnya. Namun ia meminta agar permasalahan tersebut tidak dipolitisir.
"Intinya saya bertanggung jawab full. Sebagai ATPM saya akan mengganti dengan yang baru. Tetapi jangan dipolitisi layaknya politik," kata Indra kepada Liputan6.com.
Secara kualitas, Indra menyatakan, barang yang dipasok merupakan barang yang sudah teruji dan sudah sering dikirim ke kebeberapa negara. Saat ini, koordinasi dengan pihak penyedia akan terus dilakukan untuk mengetahui penyebab kerusakan. (Rmn/Yus)
Baca juga:
Bus Transjakarta Berkarat Baru Dibayar 20 Persen
Ahok Ancam Pidanakan Penurunan `Spek` Bus Transjakarta
Bus Transjakarta Berkarat, Dishub DKI: Kami Juga Dirugikan