Sukses

1 Terduga Teroris yang Tewas di Poso Diyakini DPO Bernama Hendro

Hal itu diakui pendamping keluarga dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Universitas Tadulako Palu Harun Nyak saat mendtangi Polda Sulteng.

Seorang terduga teroris masih terbaring di kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulteng. Jasad itu diyakini keluarganya bernama Arif Wicaksana Aji (26).

Pendamping keluarga dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Universitas Tadulako Palu Harun Nyak menyatakan, keluarga meyakini jenazah terduga teroris tersebut adalah Arif Wicaksana Aji yang berdomisili selama ini di Tabalong, setelah melihat daftar pencarian orang (DPO) yang dirilis Polda Sulteng pada 2013 silam, dengan nama Hendro.

"Meskipun tadi ayah dan ibunya dites DNA dan belum ada hasilnya. Namun kami meyakini jenazah tersebut adalah anaknya yang bernama Arif Wicaksana Aji yang di dalam DPO bernama Hendro," terang Harun usai mengantar 4 warga tersebut ke tempat penginapan di Keluarahan Tondo, Kecamatan Palu Timur, Rabu (12/2/2014).

Harus menejelaskan, 4 warga yang telah menyambangi Polda Sulteng Selasa 11 Februari kemarin adalah keluarganya. Di antaranya, Ayah Arif Wicaksana Aji bernama Maulani (55), Ibunya bernama Nurhasyana (52), dan Abu Zahro (43), yang berasal dari Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.
  
Harun mengaku, keluarga tersebut sempat kecewa. Sebab, Polda Sulteng tidak memberikan izin untuk melihat jenazah di kamar jenazah dan hanya melakukan tes DNA. "Ya, warga cukup kecewa. Namun, besok keluarga akan datang kembali untuk melihat secara langsung jenazah itu," tandas Harun. (Rmn/Mut)

Baca juga:
Pastikan 1 Jenazah Terduga Teroris Palu, 2 Warga Tes DNA
1 Jasad Terduga Teroris Poso Teridentifikasi: Tukang Kayu
1 Jenazah Terduga Teroris Tewas di Poso Dipulangkan