Hujan abu melanda Kota Surabaya, Jumat pagi, sehingga warga kota terlihat mengenakan masker, helm, payung, dan sapu tangan untuk menepis abu dari erupsi Gunung Kelud pada Kamis 13 Februari 2014 malam.
"Sejak pagi, hujan abu turun, sehingga genteng rumah kami diselimuti abu," kata warga Margorejo, Surabaya, Sutrisno, sesaat hendak berangkat kerja, Jumat (14/2/2014).
Oleh karena itu, Sutrisno terpaksa mengenakan masker dan helm. "Kabarnya memang Gunung Kelud meletus semalam 13 Februari," kata karyawan yang selalu mengendarai sepeda motor.
Surabaya, kota yang berjarak 120 kilometer dari Kediri dan 140 kilometer dari Blitar (kawasan Gunung Kelud) itu diterpa hujan abu yang menyebabkan jalanan berdebu.
Selain itu, sejumlah kendaraan bermotor terlihat menyalakan lampu dan berjalan agak pelan, karena jarak pandang juga hanya ratusan meter akibat tertutup debu. Hingga Jumat pukul 07.00 WIB, hujan abu masih terlihat menerpa kota. "Persis salju kecil di luar negeri," kata warga Wonocolo, Anas.
Sebagian ibu-ibu yang berbelanja di pagi hari terlihat membawa payung dan sebagian lagi menutup muka dengan sapu tangan. "Kalau tidak begini, mata bisa kelilipen," kata warga Jemurwonosari, Santi.
Apalagi, embusan angin di Kota Pahlawan terlihat agak kencang, sehingga anak-anak sekolah pun mengenakan kacamata, masker, dan sebagian berjalan dengan mengenakan helm.
Sementara itu, mobil, mikrolet, bus kota, dan sepeda motor di jalanan juga terlihat kotor akibat diselimuti debu, bahkan sejumlah mobil mewah pun tampak kotor sekali.
Letusan Gunung Kelud antara lain terjadi pada tahun 1990, sebelumnya tahun 1966 setelah Gerakan 30 September dan tahun 1955. Letusan tahun 1990 menewaskan sekitar 250 orang dan letusan terakhir terjadi pada 2007, namun bersifat "letusan tertahan". (Ant/Riz)
Baca juga:
Warga Kediri: Kelud Meletus, Hujan Pasir Deras Kayak Air
Sebelum Kelud Meletus, 1 Jam Tulungagung Digoyang 12 Kali Gempa
Gunung Kelud Meletus, Jarak Pandang di Trenggalek Hanya 50 Meter
Gunung Kelud Meletus, Surabaya Hujan Abu
Hujan abu melanda Kota Surabaya, Jumat pagi, sehingga warga kota terlihat mengenakan masker, helm, payung, dan sapu tangan.
Advertisement