Sukses

Akbar Tandjung: PDIP Jadi Saingan Terberat Golkar

Hal itu terlihat dari hasil sejumlah lembaga survei yang menunjukkan elektabilitas Golkar dan PDIP terus berkejar-kejaran.

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar tandjung mengatakan hanya PDIP yang menjadi rival terberat partainya dalam Pemilu 2014. Hal itu terlihat dari hasil sejumlah lembaga survei yang menunjukkan elektabilitas Golkar dan PDIP terus berkejar-kejaran.

"Beberapa lembaga survei mengatakan bahwa Golkar masih menduduki posisi teratas. Namun, ada lembaga survei lainnya mengatakan PDIP yang menduduki posisi teratas," kata Akbar tandjung di Denpasar, Bali, Sabtu (15/2/2014).

"Kedua partai ini saling mengejar. Golkar harus bekerja keras untuk dapat memperoleh suara terbanyak di Pileg April mendatang," tambah dia.

Akbar menuturkan, ada beberapa alasan PDIP disebut rival terberat Golkar. PDIP, kata mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar itu, memenangi Pilkada di sejumlah daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah (Jateng), dan NTT.

Kemenangan itu, lanjut mantan Ketua Umum PB HMI itu, tentu saja sangat berdampak pada elektabilitas PDIP. Apalagi di DKI Jakarta dan Jateng, di mana kedua daerah ini bisa memberikan citra positif bagi PDIP.

"Karena hadirnya figur-figur muda seperti Jokowi dan Ganjar Pranowo. Mereka bisa membangun citra positif dan elektabilitas PDIP," ujar dia.

"Berhubungan hal itu, Golkar harus mampu menunjukkan elektabilitas partai. Kader mesti mampu memberikan suara sebanyak-banyaknya, karena Golkar masih mempunyai tokoh-tokoh muda yang mampu diandalkan," lanjut Akbar.

Menurut Akbar, jika pada tahun 2009 Golkar dapat meraih simpati rakyat sebanyak 14,5 persen, maka pada tahun 2014 ini Golkar menargetkan mendapatkan suara lebih dari 30 persen. Target tersebut tidak berlebihan, mengingat elektabilitas Golkar yang terus meningkat.

Di Pileg 9 April mendatang, katanya, Golkar harus meraih 45 juta suara rakyat. Minimal, imbuhnya, Golkar harus meraih 25 persen kursi di DPR untuk dapat mencalonkan sendiri kandidat presidennya. "Tahun 2014 Golkar harus bisa meraih 45 juta suara. Minimal harus bisa meraih 25 persen kursi di DPR," ungkap Akbar. (Eks)