Tak hanya berimas terhadap penerbangan, erupsi Gunung Kelud juga menyebabkan gangguan terhadap perjalanan kereta api, khususnya perjalanan ke 2 kota yakni Yogyakarta dan Jawa Timur. Gangguan ini terkait jarak pandang akibat abu vulkanik.
"Kendalanya hanya di jarak pandang. Kalau abu mengurangi jarak pandang, kereta akan mengurangi kecepatan, hanya itu saja," kata Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Sugeng Priyono saat dihubungi, Minggu (16/2/2014).
Sugeng mengatakan, hingga saat ini tidak terjadi lonjakan jumlah penumpang yang berarti terkait aktivitas Gunung Kelud. Ramainya penumpang sejak Jumat 14 Februari hingga hari ini, cenderung normal karena biasa terjadi di akhir pekan. "Ini rutin saja, karena liburan," kata Sugeng.
Menurut Sugeng, PT KAI tetap akan mengoperasikan kereta tujuan Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur seperti biasa. Sejauh ini PT KAI belum memutuskan untuk menambah gerbong kereta. Ia memperkirakan tidak akan terjadi lonjakan jumlah penumpang yang berarti pada hari Senin 17 Februari besok.
Sementara Kepala Humas PT KAI Daerah Operasional I Agus Komaruddin menambahkan, penurunan kecepatan kereta api di titik-titik daerah yang terkena dampak abu vulkanik sisa erupsi Gunung Kelud hanya berdampak keterlambatan jadwal kereta.
Namun, kata dia, keterlambatan tersebut tidak berdampak terlalu signifikan bagi penumpang. "Keterlambatannya rata-rata 50-62 menit, karena di titik-titik tertentu di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah yang terdampak abu, kereta terpaksa mengurangi kecepatan untuk memastikan keamanan penumpang," pungkas Agus. (Ant/Rmn/Yus)
Baca juga:
Tertutup Abu Kelud, Jumlah Pengunjung Wisata 3 Candi Turun
Imbas Letusan Kelud, 12 Penerbangan dari Bali Hari Ini Batal
Abu Setebal 40 Cm di Desa Kebonrejo Belum Tersentuh Petugas
"Kendalanya hanya di jarak pandang. Kalau abu mengurangi jarak pandang, kereta akan mengurangi kecepatan, hanya itu saja," kata Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Sugeng Priyono saat dihubungi, Minggu (16/2/2014).
Sugeng mengatakan, hingga saat ini tidak terjadi lonjakan jumlah penumpang yang berarti terkait aktivitas Gunung Kelud. Ramainya penumpang sejak Jumat 14 Februari hingga hari ini, cenderung normal karena biasa terjadi di akhir pekan. "Ini rutin saja, karena liburan," kata Sugeng.
Menurut Sugeng, PT KAI tetap akan mengoperasikan kereta tujuan Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur seperti biasa. Sejauh ini PT KAI belum memutuskan untuk menambah gerbong kereta. Ia memperkirakan tidak akan terjadi lonjakan jumlah penumpang yang berarti pada hari Senin 17 Februari besok.
Sementara Kepala Humas PT KAI Daerah Operasional I Agus Komaruddin menambahkan, penurunan kecepatan kereta api di titik-titik daerah yang terkena dampak abu vulkanik sisa erupsi Gunung Kelud hanya berdampak keterlambatan jadwal kereta.
Namun, kata dia, keterlambatan tersebut tidak berdampak terlalu signifikan bagi penumpang. "Keterlambatannya rata-rata 50-62 menit, karena di titik-titik tertentu di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah yang terdampak abu, kereta terpaksa mengurangi kecepatan untuk memastikan keamanan penumpang," pungkas Agus. (Ant/Rmn/Yus)
Baca juga:
Tertutup Abu Kelud, Jumlah Pengunjung Wisata 3 Candi Turun
Imbas Letusan Kelud, 12 Penerbangan dari Bali Hari Ini Batal
Abu Setebal 40 Cm di Desa Kebonrejo Belum Tersentuh Petugas