Sukses

Jelang Pemilu, Kepala BNP2TKI Serukan Buruh Bersatu

Menurutnya, buruh harus bisa menjalin konsolidasi lebih dalam untuk menentukan pilihan dalam memilih wakilnya yang akan duduk di parlemen.

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat menilai, di tahun politik 2014 ini, buruh harus bisa menjalin konsolidasi lebih dalam untuk menentukan pilihan dalam memilih wakilnya yang akan duduk di parlemen. Sehingga, nantinya pemenuhan hak dan kesejahteraan para buruh dapat di perjuangkan.

"Buruh dari kekuatan gerakan buruh harus mulai menjadi kekuatan elektoral yakni dalam pilih memilih. Kalau temen-temen sudah teruji dalam gerakan yang siftanya pressure bisa ditransformasi ke kekuatan elektoral. Memilih golongan dari gerakan buruh," kata Jumhur saat menghadiri deklarasi Poros Buruh Pekerja Indonesia (PBPI) di Gallery Cafe, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2014).

Jumhur menjelasakan, karena saat ini merupakan era demokrasi, maka yang terpenting itu adalah kekuatan dukungan terhadap wakil rakyat baik yang akan duduk di kursi legislatif maupun eksekutif. Karena, jika buruh tidak membentuk kekuatan dukungan maka kondisi kesejahteraan para buruh dan pekerja akan tetap sama dari tahun ketahun.

"Serkarang era demokrasi yang utama adalah kekuatan elektoral untuk mentukan wajah baru. Kita tau jutan serikat buruh mereka tidak membentuk kekuatan elektoral tapi hanya menjadi objek. Kita ingin mentarasnformasikan. Ini menjadi cikal bakal gerakan buruh," lanjutnya.

Jumhur menjelaskan, PBPI yang baru dideklarasikan itu juga akan melakukan konsolidasi untuk menentukan siapa calon presiden yang dapat memberikan perubahan kesejahteraan kepada kaum buruh.

"Kita akan menganalisis sosok siapa yang paling tepat kita dukung. Intinya kita mendukung siapa saja yang pantas. Konsolidasi dari pintu ke pintu pilih capres dan wapres yang bisa bersinergi dengan kaum buruh," tandasnya. (Adm)

Baca Juga:
Jelang Pemilu, Aktivis Buruh Deklarasikan Parpol Baru
Ketua DKPP: Buruh Jangan Hanya Demo, Pikirkan Pemilu
KPU: IT Hanya Alat Bantu, Bukan Penentu Hasil Pemilu