Usai meletusnya Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur, dan berhentinya guyuran debu vulkanik, sejumlah sekolah yang sebelumnya dijadikan lokasi pengungsian, hari ini mulai beraktivitas. Namun, kegiatan masih dikonsentrasikan untuk bersih-bersih lingkungan sekolah.
"Hari ini sudah mulai masuk, tapi belum belajar. Kita sekarang bersih-bersih saja," kata Heri, salah seorang guru SD Tawang 1 Kediri, Senin (17/2/2014).
Sekolah ini sempat diliburkan selama 2 hari. Selain karena terkena guyuran debu vulkanik, sekolah yang berjarak sekitar 12 kilometer dari Gunung Kelud itu diliburkan karena sempat dijadikan lokasi pengungsian.
"Jumat dan Sabtu kita liburkan. Hari ini baru masuk. Debunya sudah mulai tipis," lanjut Heri.
Hal serupa juga terjadi di SDK YBPK Purworejo, Desa Segaran, Kecamatan Wates, Kediri, Jawa Timur. Para siswa tampak sibuk membersihkan genting dari debu vulkanik yang masih menyelimuti.
"Hari ini tidak ada belajar. Hanya bersih-bersih. Kita juga masih bagikan masker untuk siswa," kata Dewi, salah satu guru.
Dewi menjelaskan, sekolah itu memang jadi lokasi pengungsian warga Dusun Ringin Sari, Desa Sempu, Kecamatan Wates. Tapi, sejak kemarin banyak warga yang sudah kembali ke rumah masing-masing dan meninggalkan pengungsian.
"Jadi karena sudah tidak dipakai untuk mengungsi ya kita aktifkan kembali sekolah untuk belajar mengajar," tandasnya.
Meski ruang kelas sudah tak digunakan lagi untuk pengungsi, lapangan sekolah masih dipenuhi tenda. Tenda-tenda yang terpasang di lapangan sekolah merupakan tenda untuk pos kesehatan dan tenda yang dibangun oleh berbagai kementerian. (Ado/Sss)
"Hari ini sudah mulai masuk, tapi belum belajar. Kita sekarang bersih-bersih saja," kata Heri, salah seorang guru SD Tawang 1 Kediri, Senin (17/2/2014).
Sekolah ini sempat diliburkan selama 2 hari. Selain karena terkena guyuran debu vulkanik, sekolah yang berjarak sekitar 12 kilometer dari Gunung Kelud itu diliburkan karena sempat dijadikan lokasi pengungsian.
"Jumat dan Sabtu kita liburkan. Hari ini baru masuk. Debunya sudah mulai tipis," lanjut Heri.
Hal serupa juga terjadi di SDK YBPK Purworejo, Desa Segaran, Kecamatan Wates, Kediri, Jawa Timur. Para siswa tampak sibuk membersihkan genting dari debu vulkanik yang masih menyelimuti.
"Hari ini tidak ada belajar. Hanya bersih-bersih. Kita juga masih bagikan masker untuk siswa," kata Dewi, salah satu guru.
Dewi menjelaskan, sekolah itu memang jadi lokasi pengungsian warga Dusun Ringin Sari, Desa Sempu, Kecamatan Wates. Tapi, sejak kemarin banyak warga yang sudah kembali ke rumah masing-masing dan meninggalkan pengungsian.
"Jadi karena sudah tidak dipakai untuk mengungsi ya kita aktifkan kembali sekolah untuk belajar mengajar," tandasnya.
Meski ruang kelas sudah tak digunakan lagi untuk pengungsi, lapangan sekolah masih dipenuhi tenda. Tenda-tenda yang terpasang di lapangan sekolah merupakan tenda untuk pos kesehatan dan tenda yang dibangun oleh berbagai kementerian. (Ado/Sss)
Baca juga:
Presiden SBY Siap Kunjungi Pengungsi Gunung Kelud
Dampak Erupsi Gunung Kelud, Monyet Peliharaan Pengungsi Tewas
[VIDEO] Relawan Hibur Pengungsi Gunung Kelud
Pengungsi Kelud Keluhkan Kurangnya Air Bersih
Warga Yogya Berharap Hujan lebat Agar Abu Kelud Cepat Hilang