Sukses

Bocah Pengungsi Kelud di Malang Terhibur Buku Dongeng

Bagi anak-anak, membaca buku gambar bercerita menjadi salah satu hiburan.

Aditya, siswa TK B di Dusun Gombong Desa Pagersari Ngantang, Malang, Jawa Timur, ini sibuk memilih buku. Buku dongeng bergambar yang jadi pilihannya.

"Saya suka buku gambar yang ada ceritanya, dongeng itu mengasyikkan," kata Aditya di lokasi pengungsian di Waserda Pujon, Malang, Senin (17/2/2014).

Aditya tak sendirian, belasan anak-anak sebayanya juga asyik membaca buku yang disediakan Mobil Pintar milik Korem 083-Baladhika Jaya. Bagi anak-anak, membaca buku gambar bercerita menjadi salah satu hiburan.

Anang Rahmawan, siswa kelas V SDN Pagersari 2, mengaku senang adanya fasilitas buku di lokasi pengungsian.

"Senang bisa bermain sekaligus menambah ilmu. Tapi saya paling suka baca buku dongeng," tutur Anang.

Ia mengungsi sejak Kamis 13 Februari malam beserta bapak dan ibunya. Kali pertama ada letusan Gunung Kelud, Anang mengaku saat itu sedang menonton televisi. Ia dikagetkan bunyi dentuman keras.

"Seperti suara mercon besar, terus saya mendengar pengeras suara masjid menyampaikan untuk segera mengungsi," cerita Anang.

Dengan berboncengan mengendarai sepeda motor, Anang beserta ayah dan ibunya segera bergerak menuju lokasi pengungsian.

"Saya ingin segera pulang, biar bisa sekolah lagi dan bermain di rumah," ujarnya.

Mobil Pintar tersebut diisi sedikitnya 1.500 buku. Sebagian besar berisi buku cerita untuk anak-anak. Terkadang anak-anak tersebut juga dihibur permainan yang dibimbing relawan.

"Ada permainan yang disajikan, anak-anak yang sekolah tingkat SD diberi pertanyaan tentang pengetahuan. Kalau jawabannya benar, ada hadiah yang sudah disiapkan," kata Operator Mobil Pintar Kopral Kepala Priyadi.

Mobil Pintar itu ada di lokasi pengungsian Waserda Pujon sejak Jumat 14 Februari. "Nanti akan berpindah juga, tergantung instruksi pimpinan," tandas Priyadi. (Ali/Sss)

Baca juga:

SBY Janji Bantu Perbaiki Rumah Rusak Akibat Letusan Kelud

Pengungsi Kelud di Sumber Pancor, Kepong Masih Butuh Bantuan

22 Gunung di Indonesia Berstatus di Atas Normal, 2 `Awas`