Guru Besar Fakultas Filsafat Universitas Gajah Mada (UGM) Prof Dr Damardjati Supadjar meninggal dunia. Salah satu cendikiawan yang juga dikenal sebagai penasehat spiritual Sri Sultan Hamengku Buwono X menghembuskan napas terakhir di kediamannya di Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Iya benar. Pak Damardjati Supadjar sudah pulang (meninggal)," ujar ajudan Sri Sultan Hamengku Buwono X, Aceng Supriyadi saat dihubungi Liputan6.com, Senin (17/2/2014).
Sebelum meninggal pada Senin sore pukul 17.05 WIB tadi, Damardjati yang tahun ini genap berusia 74 tahun tersebut sempat menjalani perawatan intensif karena penyakit stroke yang dideritanya.
Almarhum dikebumikan di wilayah Losari, Grabag, Magelang, Jawa Tengah. Akan ada upacara penghormatan terakhir di Balairung UGM, Bulaksumur, Yogyakarta, Selasa, 18 Februari pukul 10.00 WIB besok.
Masyarakat Yogyakarta lebih mengenalnya Damardjati sebagai tokoh yang dekat dengan keluarga Sultan Hamengku Buwono X ketimbang sebagai Guru Besar Filsafat UGM. Banyak orang meyakini dia adalah konsultan spiritual Sultan HB X. Namun, ia suka memplesetkan konsultan menjadi kongkonane Sultan.
Kedekatan Damardjati itu mulai diketahui banyak orang saat ia tampil menjadi juru bicara dalam jumenangan (penobatan) Sultan HB X pada 1989. Lalu, ia pun diminta menyertai Sultan berkunjung ke Minangkabau dan menjelaskan apa makna gelar sultan yang panjang, yakni Hangabehi Sampean Dalem Sri Sultan HB X Senopati Ing Ngalaga Khalifatulah
Beberapa buku yang ditulisnya selama menjadi pengajar Fakultas Filsafat UGM, antara lain Nawangsari (1989), Mawas Diri (kumpulan artikel yang pernah dimuat Harian Kedaulatan Rakyat), Serat Sastra Gendhing (1990), Sumurupa Byare (diterbitkan Pusat Studi Pancasila – 2000). Adapun disertasi doktornya berjudul 'Konsep Ketuhanan Menurut Filsafat Proses'.(Gen/Mvi)
Baca Juga:
"Iya benar. Pak Damardjati Supadjar sudah pulang (meninggal)," ujar ajudan Sri Sultan Hamengku Buwono X, Aceng Supriyadi saat dihubungi Liputan6.com, Senin (17/2/2014).
Sebelum meninggal pada Senin sore pukul 17.05 WIB tadi, Damardjati yang tahun ini genap berusia 74 tahun tersebut sempat menjalani perawatan intensif karena penyakit stroke yang dideritanya.
Almarhum dikebumikan di wilayah Losari, Grabag, Magelang, Jawa Tengah. Akan ada upacara penghormatan terakhir di Balairung UGM, Bulaksumur, Yogyakarta, Selasa, 18 Februari pukul 10.00 WIB besok.
Masyarakat Yogyakarta lebih mengenalnya Damardjati sebagai tokoh yang dekat dengan keluarga Sultan Hamengku Buwono X ketimbang sebagai Guru Besar Filsafat UGM. Banyak orang meyakini dia adalah konsultan spiritual Sultan HB X. Namun, ia suka memplesetkan konsultan menjadi kongkonane Sultan.
Kedekatan Damardjati itu mulai diketahui banyak orang saat ia tampil menjadi juru bicara dalam jumenangan (penobatan) Sultan HB X pada 1989. Lalu, ia pun diminta menyertai Sultan berkunjung ke Minangkabau dan menjelaskan apa makna gelar sultan yang panjang, yakni Hangabehi Sampean Dalem Sri Sultan HB X Senopati Ing Ngalaga Khalifatulah
Beberapa buku yang ditulisnya selama menjadi pengajar Fakultas Filsafat UGM, antara lain Nawangsari (1989), Mawas Diri (kumpulan artikel yang pernah dimuat Harian Kedaulatan Rakyat), Serat Sastra Gendhing (1990), Sumurupa Byare (diterbitkan Pusat Studi Pancasila – 2000). Adapun disertasi doktornya berjudul 'Konsep Ketuhanan Menurut Filsafat Proses'.(Gen/Mvi)
Baca Juga:
Jenazah Fajrul Falaakh Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Besok
Lailahaillallah dari Fajrul Falaakh Sebelum Ajal
Anggota Komisi Hukum Nasional Fajrul Falaakh Tutup Usia
Advertisement