Sukses

40% Bilik dan Kotak Suara di DKI Terbuat dari Kardus

Sekitar 40 persen bilik dan kotak suara yang digunakan di DKI Jakarta pada pemilu sebelumnya sudah rusak atau hilang.

Sekitar 40 persen bilik dan kotak suara yang digunakan di DKI Jakarta pada pemilu sebelumnya sudah rusak atau hilang. Sehingga pelaksanaan Pemilu 2014 di DKI Jakarta, 40 persen akan menggunakan bilik dan kotak suara dari kardus.

"Jadi hanya 60 persen bilik dan kotak suara yang bisa dipakai. Sisanya akan digantikan dengan kardus. Penggunaan kardus karena yang terbuat dari alumunium sebagian rusak dan hilang," ujar Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Sumarno di Jakarta, Selasa (18/2/2014).

Menurut Sumarno, rusaknya 40 persen bilik dan kotak suara itu karena tidak tersimpan dengan baik. Untuk total bilik suara yang diperlukan jumlahnya cukup banyak, yaitu 68.180 unit, sementara untuk kotak suara 51.135 unit.

"Ya kita akui karena kita memang kekurangan tempat untuk menyimpan. Setelah kita inventarisir hanya 60 persen saja yang bisa digunakan kembali tahun ini," tutur dia.

Walau tidak sekuat kotak dan bilik suara berbahan alumunium, Sumarno memastikan keamanan bilik dan kotak suara dari kardus tetap terjamin. Sebab, surat suara dan formulir akan tetap ditempatkan di dalam kotak berbahan alumunium.

"Insyaallah tetap aman, nanti yang berisi logistik seperti surat suara dan formulir, kita masukan di kota alumunium. Di setiap TPS ada kotak suara yang alumunium," ujar Sumarno.

Menurut dia, pemilihan kardus sebagai langkah efisiensi. Karena jika harus kembali membuat kotak dan bilik suara berbahan aluminium, butuh anggaran yang tidak sedikit. Belum lagi harus menyimpannya yang juga memerlukan biaya.

"Ini untuk efisiensi, karena itu kan sekali pakai untuk pilpres, setelah itu langsung dimusnahkan. Kalau pakai alumunium ada masalah penyimpanan, perlu gudang, dalam penyimpanan juga rentan rusak dan hilang. Itu juga perlu anggaran untuk sewa gudang selama 5 tahun," ucaap dia.

Selain itu, dia memastikan penggunaan kardus tidak hanya dilakukan di Jakarta namun juga di kota-kota lainnya. "Ini sesuai dengan anggaran yang dikeluarkan dari APBN. Di tempat lain juga seperti itu, APBN-nya memang pakai kardus. Ya itu kita adakan, sesuai dengan anggarannya," kata Sumarno. (Eks/Ism)

Baca juga:
Jelang Pemilu, Aktivis Buruh Deklarasikan Poros Baru
Bandara Soekarno-Hatta Sediakan TPS Pemilu 2014
Ribuan Kotak Suara Terbengkalai di Bogor