Rapat Paripurna DPR tak berjalan lancar. Rapat telat dimulai dan banyak anggota DPR yang bolos. Ada juga anggota yang hanya mencapkan jari pada finger print sebagai tanda kehadiran, tapi tak terlihat saat rapat.
Rapat ini menganggendakan hal yang penting, yaitu RUU tentang Pengesahan Perjanjian antara Republik Indonesia dan Republik Korea serta India tentang Bantuan Hukum Timbal Balik dalam Masalah Pidana.
Namun rapat tak memenuhi kuorum. Sedianya rapat ini dihadiri oleh 560 anggota DPR, tapi hanya ada 259 yang terdata di daftar kehadiran. Artinya ada 301 anggota yang membolos.
Pantauan Liputan6.com, Selasa (18/2/2014), meski yang terdata ada 259 orang, namun yang hadir hanya 138 anggota DPR. Ruang rapat pun terlihat kosong melompong, banyak kursi wakil rakyat yang tak diduduki.
Wakil Ketua DPR Pramono Anung yang memimpin rapat pun meminta Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa untuk memberi penjelasan sambil menunggu kuorum.
"Saya mengusulkan sama-sama kita mendengarkan suara pemerintah, baru diambil keputusan," kata Pramono di Gedung DPR, Jakarta.
Selain tak kuorum, rapat pun harus tertunda 1 jam. Jadwal menetapkan rapat mulai pukul 10.00 WIB, tapi rapat baru dibuka pukul 11.00 WIB.
Berikut jumlah anggota dewan per partai menurut absensi: Partai Demokrat 81 dari 148 anggota, Partai Golkar 46 anggota dari 106 anggota, PDIP 43 dari 94 anggota, PKS 31 dari 57 anggota, PAN 23 dari 46 anggota, PPP 18 dari 38 anggota, PKB 6 dari 28 anggota, Gerindra 14 dari 26 anggota, Hanura 7 dari 17 anggota. (Riz/Sss)
Baca juga:
Sutan Bhatoegana: Sekarang Ngeri-ngeri Resah
Pemilu 2014, TNI Tak Tambah Pasukan di Papua
Menkeu Bingung Sikapi Produksi Minyak Nasional yang Turun
Rapat Paripura DPR Molor, Banyak yang Bolos
Ada juga anggota yang hanya mencapkan jari pada finger print sebagai tanda kehadiran, tapi tak terlihat saat rapat.
Advertisement