Sukses

Rano Karno: Jakarta Perlu Penyangga, Kita Butuh Jakarta

Menurut Rano, usulan RUU tersebut bukan barang baru. Sebab, PBB pada 1954 lalu juga sudah membuat desain Megapolitan.

Wakil Gubernur Banten Rano Karno turut hadir dalam forum diskusi usulan RUU Megapolitan Pengelolaan Wilayah Terpadu Jabodetabekjur dengan sejumlah kepala daerah dan DPD. Pada kesempatan itu, Rano mendukung usulan RUU tersebut.

"Kalau untuk kepentingan nasional saya dukung, walau kepentingan provinsi tidak ya. Kita ini secara kedaerahan telah berkoordinasi namun dengan keterbatasan," kata Rano di Gedung DPD, Jakarta, Selasa (18/2/2014).

Menurut Rano, usulan RUU tersebut bukan barang baru. Sebab, PBB pada 1954 lalu juga sudah membuat desain Megapolitan. Kemudian, desain yang sama kembali dipopulerkan Sutiyoso saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Bagi Rano, perlu kerjasama penuh agar Jakarta layak menjadi ibukota. Rano menilai untuk mengatasi banjir, macet, dan segala masalah Jakarta dikembalikan lagi kepada warganya.

"Walau tiap kabupaten/kota punya kepentingannya masing-masing. Kita sepakat ini kepentingan bersama, Jakarta memerlukan wilayah penyangga, dan kita juga butuh Jakarta," paparnya.

Pemeran Si Doel ini pun meminta agar pembahasan usulan Megapolitan menjadi RUU dan disahkan jadi UU harus dipercepat. Apalagi jelang Pileg, Rano menilai pembahasan di DPR akan berjalan lambat.

"Kalau bisa dipercepat lagi, karena ini masalah kepentingan bersama. Kita kembali lagi, mungkin UU jadi tapi kita sudah selesai masa tugasnya," tukas politisi PDIP itu. (Mut/Ism)

Baca juga:
Deddy Mizwar: Megapolitan, ke Mana Arahnya?
RUU Megapolitan, Ahok: Saya Pesimistis
Ahok, Deddy Mizwar, Rano Karno Kumpul Bahas RUU Megapolitan