Sukses

[VIDEO] Walikota Risma: Mencoba Bertahan Meski Terlihat Tegar

Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengakui isu pengunduran dirinya benar adanya.

Niat Walikota Surabaya, Tri Rismaharini mundur dari jabatannya membuat suhu politik di kota ini semakin memanas. Tidak ingin walikota yang dinilai bersih dan berprestasi ini mundur, sejumlah akademisi di surabaya menyampaikan dukungan mereka pada Risma.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (18/2/2014), mereka berharap Risma tetap tegar memangku jabatannya hingga tahun 2015 mendatang. Mendapat dukungan dari rakyat, Risma pun tidak kuasa menahan tangis. Selain menyampaikan secara langsung, banyak pula yang mendukung Risma melalui dunia maya.

"Jadi tuh... perjalanan panjang sekali, yang saya rasakan sudah 10 tahun lebih. Cuman... saya mencoba bertahan meskipun selama ini kelihatan tegar. Sebetulnya saya tidak punya apa-apa lagi," ujar Risma sambil mengusap air matanya.

Risma menjabat sebagai Walikota Surabaya pada tahun 2010 lalu. Risma langsung membuat gebrakan menolak rencana proyek pembanguan jalan tol di tengah kota karena melalui jalur hijau. Sikap tegas Risma menuai kemarahan anggota DPRD Surabaya.

Sebanyak 7 fraksi termasuk PDIP yang mengusung Risma dalam pencalonan sebagai walikota, merekomendasikan Risma dilengserkan karena menaikkan pajak reklame.

Situasi politik kembali memanas setelah Wisnu Sakti Buana dilantik sebagai Wakil Walikota Surabaya menggantikan Bambang DH yang mengundurkan diri karena mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Timur.

Wisnu merupakan Wakil Ketua DPRD saat merekomendasikan Risma dilengserkan. Risma mengaku tidak diajak bicara mengenai pengangkatan Wisnu sebagai wakil walikota. Tanda tangan dirinya juga dipalsukan.

Sebagai Walikota, Risma memang kerap membuat sejumlah terobosan yang menghasilkan berbagai penghargaan. Salah satunya E-Procurement Award. Sebuah sistem layanan pengadaan yang dilakukan secara elektronik yang menghilangkan peluang korupsi dalam pengadaan barang dan jasa.

Dalam acara talkshow Indonesia Baru SCTV yang akan ditayangkan Rabu 19 Februari 2014 esok malam, Risma mengungkapkan beban berat yang harus ditanggungnya selama menjabat sebagai Walikota Surabaya.

Wakil Walikota Surabaya yang juga Ketua DPC PDIP Surabaya tidak membantah adanya tekanan terhadap partner kerjanya, Risma. Isu mundurnya Risma dianggapnya sebagai hal biasa pada tahun 2014 yang juga tahun politik.

Meski diawali dengan sedikit jarak dan suasana yang kurang nyaman, hubungan kerja Risma dan wakilnya Wisnu Sakti Buana berangsur-angsur mulai cair. Wisnu menyatakan kini mereka saling mendukung kinerja masing-masing untuk menyelesaikan masa tugas hingga 2015 mendatang.

Terkait gencarnya isu pengunduran diri Risma, Wisnu yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Surabaya membenarkan adanya tekanan terhadap partner kerjanya Walikota Risma.

Banyak hal yang dianggap sebagai pemicu dorongan agar Risma mundur dari jabatannya sebagai Walikota Surabaya. Salah satunya terkait pemilihan hingga pelantikan Wakil Walikota Surabaya Wisnu Sakti Buana menggantikan Bambang DH.

Bahkan saat pelantikan oleh Gubernur Jawa Timur pun, Walikota Risma tak hadir. Beredar kabar ketidakhadiran Risma sebagai bentuk protes. (Dan/Sss)

Baca juga:

[VIDEO] Walikota Risma Menangis Diminta Pendukung Jangan Mundur
Sekjen PDIP: Walikota Risma dan Gubernur Soekarwo Berseberangan
Isu Walikota Risma Mundur, PDIP: Ada Skenario Pecah Belah