Sukses

Debat Capres Demokrat, Gita: Optimalkan Sektor Pertanian

Peserta konvensi Partai Demokrat, Gita Wirjawan menyoroti secara tajam sektor pertanian yang menurutnya harus dioptimalkan.

Calon presiden peserta konvensi Partai Demokrat, Gita Wirjawan menyoroti secara tajam sektor pertanian yang menurutnya mesti terus dioptimalkan. Dikatakan penting karena memberikan kredit kepada petani. Hal itu diungkapkan Gita dalam debat capres pada pemaparan visi misi di Denpasar, Selasa (18/2/2014).

Menurut Gita, pemerintah harus berani memberi kemudahan fasilitas kredit kepada petani. "Kalau perlu kredit tanpa agunan. Instrumen perbankan tidak boleh kaku, harus berpihak kepada petani," kata Gita dalam paparannya.

Ia menilai pemerintah mesti berani membuat terobosan dan memberikan solusi atas persoalan pelik yang dihadapi petani. Menurut dia, ada 4 masalah utama yang dihadapi petani yang mesti diselesaikan pemerintah.

"Masalah ketersediaan air, hama, pasar dan kredit, merupakan 4 masalah utama yang dihadapi petani selain benih serta pupuk," jelas Gita.

Ia sendiri mengaku berkomitmen memajukan petani lantaran petani di Indonesia menurutnya masih terpinggirkan. Padahal, katanya, sektor pertanian merupakan potensi dahsyat dengan sekitar 40 juta petani yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk menyelesaikan problematika petani, yang pertama mesti dilakukan adalah reformasi agraria.

"Ini sebuah keharusan agar petani berdaulat dan sejahtera. Negara wajib memberi jaminan kepada petani. Petani harus berdaya agar pertanian kita maju, caranya dengan reformasi agraria," tegas Gita.

Sementara itu, Koordinator Media Center Gita Wirjawan, Michael Umbas pada kesempatan yang sama mengaku komitmen Gita terhadap petani sebagai upaya membangkitkan kembali kejayaan Indonesia sebagai negara agraris. "Bagi Gita, tidak ada alasan Indonesia tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan sehingga harus impor," kata Umbas. (Dji/Ado)

Baca juga:

Gita Wirjawan: Jika Ingin Bersinar, Indonesia Harus Contoh Bali

Konvensi Demokrat di Bali, Dahlan Bentangkan Bendera Raksasa

Budaya Bali di Mata 4 Peserta Konvensi Demokrat