Direktur Utama PT Jakarta Monorail Jhon Aryananda membantah pengerjaan proyek monorel mangkrak setelah diresmikan pada 16 Oktober 2013. Selama 4 bulan terakhir ini, PT Jakarta Monorail tetap berusaha menyelesaikan perjanjian kerja sama (PKS) antara Pemprov DKI dengan PT JM agar pembangunan proyek tersebut dapat berjalan.
Jhon pun mengaku pihaknya merasa bosan ditanya terkait kegiatan peresmian monorel yang dilakukan 4 bulan lalu. Termasuk, pihak pemprov yang mempertanyakan mengapa proyek ini seolah berhenti di tengah jalan.
"Kenapa groundbreaking (peletakan batu pertama) tanya kita terus? Tanyalah pemberi izin dong. Masak kita terus yang ditanyain. Tanya pemberi izinnya, kenapa dia kasih izin buat kita groundbreaking kan," ujar Jhon Aryananda di Balaikota DKI Jakarta, Rabu, (19/2/2014).
Menurut Jhon, yang terpenting, setelah izin pembangunan monorel diberikan, pihaknya akan sepenuhnya memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Pemprov DKI.
"Yang pasti kita sudah katakan bahwa kita akan penuhi seluruh persyaratan yang diminta. Kalau nggak penuhi gimana nanti kita dapat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kan? Sederhana," kata Jhon.
Terkait dengan pernyataan Jokowi yang selalu mengaku tak tahu dan menyerahkan urusan pembangunan monorel kepada PT JM, Jhon yakin sebenarnya Jokowi mengetahui seluruh persoalan Monorel secara global. Namun untuk detail teknis proyek tersebut, John ragu Jokowi tahu secara keseluruhan.
"Kita pakai layer saja, lapisan. Secara global mungkin Pak Jokowi memahami, tapi secara detail sih sedetail apa? Itu masalahnya," kata Jhon.
Saat ini menurutnya program ini masih dalam tahap perencanaan. Karena proyek tersebut sempat mandeg, pihaknya merasa seluruh perencaan teknis, legalitas dan keuangan proyek ini cukup rumit. "Proyek ini rumit di legalitasn teknis dan lainnya. Nanti 6 bulan itu pun belum semua bisa clear," jelas John. (Mvi/Riz)
Baca juga:
PT Jakarta Monorail: Proyek Sudah Berjalan, Tunggu Saja
DPRD DKI Geram Proyek Monorel Tak Kunjung Mulai
Jhon pun mengaku pihaknya merasa bosan ditanya terkait kegiatan peresmian monorel yang dilakukan 4 bulan lalu. Termasuk, pihak pemprov yang mempertanyakan mengapa proyek ini seolah berhenti di tengah jalan.
"Kenapa groundbreaking (peletakan batu pertama) tanya kita terus? Tanyalah pemberi izin dong. Masak kita terus yang ditanyain. Tanya pemberi izinnya, kenapa dia kasih izin buat kita groundbreaking kan," ujar Jhon Aryananda di Balaikota DKI Jakarta, Rabu, (19/2/2014).
Menurut Jhon, yang terpenting, setelah izin pembangunan monorel diberikan, pihaknya akan sepenuhnya memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Pemprov DKI.
"Yang pasti kita sudah katakan bahwa kita akan penuhi seluruh persyaratan yang diminta. Kalau nggak penuhi gimana nanti kita dapat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kan? Sederhana," kata Jhon.
Terkait dengan pernyataan Jokowi yang selalu mengaku tak tahu dan menyerahkan urusan pembangunan monorel kepada PT JM, Jhon yakin sebenarnya Jokowi mengetahui seluruh persoalan Monorel secara global. Namun untuk detail teknis proyek tersebut, John ragu Jokowi tahu secara keseluruhan.
"Kita pakai layer saja, lapisan. Secara global mungkin Pak Jokowi memahami, tapi secara detail sih sedetail apa? Itu masalahnya," kata Jhon.
Saat ini menurutnya program ini masih dalam tahap perencanaan. Karena proyek tersebut sempat mandeg, pihaknya merasa seluruh perencaan teknis, legalitas dan keuangan proyek ini cukup rumit. "Proyek ini rumit di legalitasn teknis dan lainnya. Nanti 6 bulan itu pun belum semua bisa clear," jelas John. (Mvi/Riz)
Baca juga:
PT Jakarta Monorail: Proyek Sudah Berjalan, Tunggu Saja
DPRD DKI Geram Proyek Monorel Tak Kunjung Mulai