Indonesia dan dunia, sempat digemparkan dengan adanya kabar penyadapan yang diduga dilakukan oleh Australia dan Amerika Serikat seperti yang diungkapkan Edward Snowden, mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat. Tapi penyadapan itu dinilai wajar.
"Indonesia bangsa besar. Harus percaya diri dan harus mampu menjaga dirinya sendiri. Oleh karena itu tingkatkan kewaspadaan nasional. Kalau negara besar, itu sudah logis mau memonitor kita, menyadap. Tidak usah ribut dengan itu," kata mantan Wakil Presiden Indonesia Jendral (Purn) TNI Try Sutrisno di Mabes TNI AD, Jakarta, Kamis (20/2/2014).
Menurut Try, Indonesia tak perlu takut atas penyadapan yang telah dilakukan oleh Australia dan sekutunya. Namun untuk selanjutnya, bangsa Indonesia harus memikirkan langkah agar tak kembali disadap dan memiliki ketahanan nasional yang tinggi.
"Kalau negara lain mau menyadap sudah, itu kelakuan diaNgapain kita harus takut atas penyadapan," tuturnya.
Apalagi, Mantan Panglima ABRI ini menilai penyadapan sudah menjadi tren di era sekarang ini. Teori perang modern menurutnya memang mengedepankan soft power. Meski demikian, Try berharap Indonesia bisa bersikap tegas terhadap negara-negara yang telah menyadap kita.
"Namun, secara hukum internasional, konsekuensi diplomatik, apa konsekuensinya kalau negara lain sudah melanggar, terlalu merusak negara lain. Kita harus membuat sikap kepada negara itu," tukas pria kelahiran 15 November 1935 itu. (Adm/Ism)
Baca Juga:
Snowden: Ponsel SBY Disadap Australia
Marty: Australia Harus Putuskan, Indonesia Sahabat atau Musuh
Sua Menlu AS, Marty: Kita Harus Saling Dengar Bukan Memata-matai
"Indonesia bangsa besar. Harus percaya diri dan harus mampu menjaga dirinya sendiri. Oleh karena itu tingkatkan kewaspadaan nasional. Kalau negara besar, itu sudah logis mau memonitor kita, menyadap. Tidak usah ribut dengan itu," kata mantan Wakil Presiden Indonesia Jendral (Purn) TNI Try Sutrisno di Mabes TNI AD, Jakarta, Kamis (20/2/2014).
Menurut Try, Indonesia tak perlu takut atas penyadapan yang telah dilakukan oleh Australia dan sekutunya. Namun untuk selanjutnya, bangsa Indonesia harus memikirkan langkah agar tak kembali disadap dan memiliki ketahanan nasional yang tinggi.
"Kalau negara lain mau menyadap sudah, itu kelakuan diaNgapain kita harus takut atas penyadapan," tuturnya.
Apalagi, Mantan Panglima ABRI ini menilai penyadapan sudah menjadi tren di era sekarang ini. Teori perang modern menurutnya memang mengedepankan soft power. Meski demikian, Try berharap Indonesia bisa bersikap tegas terhadap negara-negara yang telah menyadap kita.
"Namun, secara hukum internasional, konsekuensi diplomatik, apa konsekuensinya kalau negara lain sudah melanggar, terlalu merusak negara lain. Kita harus membuat sikap kepada negara itu," tukas pria kelahiran 15 November 1935 itu. (Adm/Ism)
Baca Juga:
Snowden: Ponsel SBY Disadap Australia
Marty: Australia Harus Putuskan, Indonesia Sahabat atau Musuh
Sua Menlu AS, Marty: Kita Harus Saling Dengar Bukan Memata-matai