Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku sudah melupakan kasus penemuan alat sadap di rumah dinasnya di Jalan Taman Suropati, Menteng Jakarta Pusat pada Desember tahun lalu. Ia pun mengaku tak mau memperpanjang kasus tersebut.
"Lupakanlah. saya saja sudah lupakan kok. Nggak tahu," ujar pria yang biasa disapa Jokowi itu di hutan kota Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2014).
Namun demikian, Jokowi mengaku sempat kaget saat alat tersebut pertama kali ditemukan. Sebab 3 alat sadap itu tersembunyi di ruang-ruang pribadi Jokowi. Yaitu di ruang tamu, kamar tidur, dan ruang makan.
"Ya memang di tempat yang sangat pribadi. Saya sendiri juga kaget, barangnya kok bisa ke dalam. Tapi saya kira itu masalah lama, bukan sehari-dua hari," ujar Jokowi.
Selain tak akan memperpanjang penemuan alat sadap itu, Jokowi juga mengaku dirinya tak akan mencari tahu siapa pelaku penyadap rumah dinasnya itu.
"Lah, mikir aja nggak. Apalagi cari siapa yang sadap. Saya nggak ngerti juga. Kok di ruang-ruang privasi adanya alat itu," ujar Jokowi.
Menanggapi penyadapan itu, Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin yang juga politisi PDIP meminta Jokowi menambah pengamanan di sekitar rumah dinasnya agar tak kembali disusupi alat sadap.Â
Namun, Hasanuddin tak mau bicara banyak oknum atau kelompok yang harus bertanggung jawab atas penyadapan tersebut.
"No comment, tapi orang. Tak ada proses hukum, semua sudah dibersihkan. Ke depan kami lebih waspada. Pengetatan penjagaan dan lalu lintas," ujarnya.
Mayjen TNI Purnawirawan itu mengaku sulit mendeteksi alat sadap karena bentuk barang seperti itu terlalu banyak. Terkait informasi apa yang diambil, TB Hasanuddin tak tahu menahu.
"Apa saja diambil dan itu dipilah mereka, kita tak tahu. Alat dari luar (negeri) dan pemasangnya dalam negeri," pungkas Hasanuddin. (Ali/Yus)
Baca juga:
"Lupakanlah. saya saja sudah lupakan kok. Nggak tahu," ujar pria yang biasa disapa Jokowi itu di hutan kota Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2014).
Namun demikian, Jokowi mengaku sempat kaget saat alat tersebut pertama kali ditemukan. Sebab 3 alat sadap itu tersembunyi di ruang-ruang pribadi Jokowi. Yaitu di ruang tamu, kamar tidur, dan ruang makan.
"Ya memang di tempat yang sangat pribadi. Saya sendiri juga kaget, barangnya kok bisa ke dalam. Tapi saya kira itu masalah lama, bukan sehari-dua hari," ujar Jokowi.
Selain tak akan memperpanjang penemuan alat sadap itu, Jokowi juga mengaku dirinya tak akan mencari tahu siapa pelaku penyadap rumah dinasnya itu.
"Lah, mikir aja nggak. Apalagi cari siapa yang sadap. Saya nggak ngerti juga. Kok di ruang-ruang privasi adanya alat itu," ujar Jokowi.
Menanggapi penyadapan itu, Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin yang juga politisi PDIP meminta Jokowi menambah pengamanan di sekitar rumah dinasnya agar tak kembali disusupi alat sadap.Â
Namun, Hasanuddin tak mau bicara banyak oknum atau kelompok yang harus bertanggung jawab atas penyadapan tersebut.
"No comment, tapi orang. Tak ada proses hukum, semua sudah dibersihkan. Ke depan kami lebih waspada. Pengetatan penjagaan dan lalu lintas," ujarnya.
Mayjen TNI Purnawirawan itu mengaku sulit mendeteksi alat sadap karena bentuk barang seperti itu terlalu banyak. Terkait informasi apa yang diambil, TB Hasanuddin tak tahu menahu.
"Apa saja diambil dan itu dipilah mereka, kita tak tahu. Alat dari luar (negeri) dan pemasangnya dalam negeri," pungkas Hasanuddin. (Ali/Yus)
Baca juga:
Jokowi: Ndak Mikirin Siapa yang Sadap Saya
Sekjen PDIP: Ditemukan Alat Sadap di Rumah Jokowi
Penyadapan Jokowi, Wamenhan: Kemenhan Jangan Dibawa-bawa
Alat Sadap di Rumah Jokowi Ditemukan 2 Bulan Lalu
Jokowi: Iya, Saya Disadap