Bangunan bercat putih itu berdiri kokoh di seberang Taman Suropati, Jakarta Pusat. Tak ada hingar-bingar. Namun, ada mata yang awas memperhatikan gerak-gerik orang yang melintas di bangunan itu. Bangunan itu adalah rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi.
Nama Jokowi kembali menjadi buah bibir, kali ini bukan soal blusukan, tapi soal penyadapan. Orang nomor satu di Jakarta itu diduga disadap oleh oknum atau kelompok tertentu. Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo yang pertama kali memberitahu adanya aksi spionase terhadap Jokowi.
Tempat istirahat sekaliber gubernur dipastikan memiliki penjagaan cukup ketat. Terlihat ada 4 CCTV. 2 Kamera mengarah ke jalan dan 2 lainnya mengarah ke dalam rumah. Ditambah lagi ada beberapa orang yang berjaga, yang berasal dari Pemda DKI Jakarta.
Soal sadap-menyadap ini juga dibenarkan oleh Jokowi. Ia mengatakan ada 3 area yang disadap, yakni kamar tidur, ruang kerja, dan ruang tamu. Nah, pertanyaannya bagaimana alat sadap itu dipasang?
"Kami tidak tahu, kabar (penyadapan) itu ramai di luar. Di sini adem-adem saja," ujar salah seorang penjaga di rumah dinas Jokowi kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (20/2/2014).
Penjaga rumah itu pun mengaku kaget dengan kabar yang beredar. Sebab, selama ini tak ada pendeteksian yang dilakukan. Ia juga menambahkan di dalam rumah tak ada alat pendeteksi apapun, hanya CCTV satu-satunya teknologi keamanan dalam rumah tersebut.
Dengan adanya CCTV, menampik anggapan ada orang yang menyelinap masuk ke dalam rumah untuk memasang alat penyadap. Mungkinkah alat sadap berasal dari barang-barang yang diterima Jokowi?
"Itu malah tidak mungkin. Bapak itu dari awal di sini selalu pesan ke kita menolak barang-barang pemberian dari siapapun. Lebaran tahun kemarin itu banyak yang kasih, tapi ditolak," ujarnya.
"Open house saja nggak ada kan tahun lalu. Nah itu kita juga bingung kok bisa ada kabar sadap-sadap gini," pungkas penjaga rumah dinas Jokowi itu.
Kian malam, volume kendaraan yang melintas di depan Taman Suropati pun kian meningkat. Mata sang penjaga pun semakin awas. (Ali/Sss)
Baca juga:
Jokowi: Iya, Saya Disadap
Alat Sadap di Rumah Jokowi Ditemukan 2 Bulan Lalu
Diakui Dunia, Risma Jadi `Mayor of the Month for February 2014`
Ruhut Curiga Alat Sadap di Rumah Jokowi Hanya Akal-akalan PDIP
Nama Jokowi kembali menjadi buah bibir, kali ini bukan soal blusukan, tapi soal penyadapan. Orang nomor satu di Jakarta itu diduga disadap oleh oknum atau kelompok tertentu. Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo yang pertama kali memberitahu adanya aksi spionase terhadap Jokowi.
Tempat istirahat sekaliber gubernur dipastikan memiliki penjagaan cukup ketat. Terlihat ada 4 CCTV. 2 Kamera mengarah ke jalan dan 2 lainnya mengarah ke dalam rumah. Ditambah lagi ada beberapa orang yang berjaga, yang berasal dari Pemda DKI Jakarta.
Soal sadap-menyadap ini juga dibenarkan oleh Jokowi. Ia mengatakan ada 3 area yang disadap, yakni kamar tidur, ruang kerja, dan ruang tamu. Nah, pertanyaannya bagaimana alat sadap itu dipasang?
"Kami tidak tahu, kabar (penyadapan) itu ramai di luar. Di sini adem-adem saja," ujar salah seorang penjaga di rumah dinas Jokowi kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (20/2/2014).
Penjaga rumah itu pun mengaku kaget dengan kabar yang beredar. Sebab, selama ini tak ada pendeteksian yang dilakukan. Ia juga menambahkan di dalam rumah tak ada alat pendeteksi apapun, hanya CCTV satu-satunya teknologi keamanan dalam rumah tersebut.
Dengan adanya CCTV, menampik anggapan ada orang yang menyelinap masuk ke dalam rumah untuk memasang alat penyadap. Mungkinkah alat sadap berasal dari barang-barang yang diterima Jokowi?
"Itu malah tidak mungkin. Bapak itu dari awal di sini selalu pesan ke kita menolak barang-barang pemberian dari siapapun. Lebaran tahun kemarin itu banyak yang kasih, tapi ditolak," ujarnya.
"Open house saja nggak ada kan tahun lalu. Nah itu kita juga bingung kok bisa ada kabar sadap-sadap gini," pungkas penjaga rumah dinas Jokowi itu.
Kian malam, volume kendaraan yang melintas di depan Taman Suropati pun kian meningkat. Mata sang penjaga pun semakin awas. (Ali/Sss)
Baca juga:
Jokowi: Iya, Saya Disadap
Alat Sadap di Rumah Jokowi Ditemukan 2 Bulan Lalu
Diakui Dunia, Risma Jadi `Mayor of the Month for February 2014`
Ruhut Curiga Alat Sadap di Rumah Jokowi Hanya Akal-akalan PDIP