Warga Malang, Jawa Timur yang menjadi korban terdampak letusan Gunung Kelud berangsur-angsur mulai dipulangkan ke desa masing-masing. Meski demikian, kebutuhan warga seperti air bersih tetap dipasok hingga kondisi normal.
Sebanyak 8 tangki air bersih didistribusikan Palang Merah Indonesia (PMI) Malang setiap harinya untuk wilayah Kecamatan Ngantang. Wilayah yang terdapat korban jiwa. Pasokan air akan dihentikan jika dinilai kebutuhan air warga sudah normal.
"Setiap hari kita kirim air bersih sebanyak 8 truk tangki khusus untuk warga desa di Ngantang. Sementara untuk warga di Kasembon menjadi tugas PDAM Malang," kata Ketua PMI Malang, Aprilianto, Jumat (21/2/2014).
Menurutnya, distribusi air bersih baru dihentikan jika semua sudah normal. Sebab saat ini masih banyak sumur-sumur warga yang dipenuhi debu vulkanik dan belum dapat dibersihkan.
"Kami juga akan melakukan normalisasi sumur warga. Kami menunggu kiriman 10 unit alkon dari Jakarta untuk normalisasi sumur tersebut," ucap Aprilianto.
Alkon tersebut berfungsi menyedot debu dan pasir vulkanik Gunung Kelud yang menutupi sumur warga. Jika kualitas air dirasa sudah kembali membaik, sumur tersebut sudah bisa digunakan lagi oleh warga.
"Kami tak dapat memastikan kapan kondisi air normal. Apalagi pipa air warga yang biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan air warga banyak yang rusak," pungkas Aprilianto.
Letusan Gunung Kelud banyak merusak sarana umum di kawasan terdampak. Berdasarkan data Pemkab Malang, kerusakan sarana air bersih yakni pipa warga sepanjang 8.095 meter dan kerugiannya ditaksir mencapai Rp 1,6 miliar.
Pipa tersebut dikelola oleh Himpunan Pengguna Air Minum (Hipam) dan memasok air ke rumah warga. Karena kerusakan pipa dan banyak sumur dipenuhi debu vulkanik itulah warga kesulitan air bersih. (Ado/Ism)
Sebanyak 8 tangki air bersih didistribusikan Palang Merah Indonesia (PMI) Malang setiap harinya untuk wilayah Kecamatan Ngantang. Wilayah yang terdapat korban jiwa. Pasokan air akan dihentikan jika dinilai kebutuhan air warga sudah normal.
"Setiap hari kita kirim air bersih sebanyak 8 truk tangki khusus untuk warga desa di Ngantang. Sementara untuk warga di Kasembon menjadi tugas PDAM Malang," kata Ketua PMI Malang, Aprilianto, Jumat (21/2/2014).
Menurutnya, distribusi air bersih baru dihentikan jika semua sudah normal. Sebab saat ini masih banyak sumur-sumur warga yang dipenuhi debu vulkanik dan belum dapat dibersihkan.
"Kami juga akan melakukan normalisasi sumur warga. Kami menunggu kiriman 10 unit alkon dari Jakarta untuk normalisasi sumur tersebut," ucap Aprilianto.
Alkon tersebut berfungsi menyedot debu dan pasir vulkanik Gunung Kelud yang menutupi sumur warga. Jika kualitas air dirasa sudah kembali membaik, sumur tersebut sudah bisa digunakan lagi oleh warga.
"Kami tak dapat memastikan kapan kondisi air normal. Apalagi pipa air warga yang biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan air warga banyak yang rusak," pungkas Aprilianto.
Letusan Gunung Kelud banyak merusak sarana umum di kawasan terdampak. Berdasarkan data Pemkab Malang, kerusakan sarana air bersih yakni pipa warga sepanjang 8.095 meter dan kerugiannya ditaksir mencapai Rp 1,6 miliar.
Pipa tersebut dikelola oleh Himpunan Pengguna Air Minum (Hipam) dan memasok air ke rumah warga. Karena kerusakan pipa dan banyak sumur dipenuhi debu vulkanik itulah warga kesulitan air bersih. (Ado/Ism)
Baca juga:
Dampak Abu Kelud, ISPA Serang 1.315 Warga Yogyakarta
Mayoritas Pengungsi Kelud di Malang Sakit Saluran Pernapasan
Abu Kelud Bikin Petani Apel Malang Lesu
Pengungsi Gunung Kelud Diberi Tiket Wisata Gratis di Kota Batu
Pembersihan Abu Rampung, Bandara Adi Soemarmo Kembali Beroperasi
Raja Yogya Imbau Warga Bersih-bersih Abu Kelud