Sukses

PBB: Poros Tengah Itu Masa Lalu

Meski mayoritas muslim, masyarakat Indonesia saat ini tak lagi melihat latar belakang agama.

Wacana pembentukan koalisi partai-partai Islam alias Poros Tengah Jilid II untuk kemudian mengusung pasangan capres-cawapres mulai muncul. Bagi partai bentukan Yusril Ihza Mahendra, masa-masa Poros Tengah sudah lewat.

"Poros Tengah itu masa lalu. Sudahlah, kami terus terang saja, meski sudah berkoalisi akan tetap sulit menang," kata Ketua DPP Partai Bulan Bintang (PBB), Sukmo Harsono dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (23/2/2014).

Sukmo mengatakan meski mayoritas Muslim, masyarakat Indonesia saat ini tak lagi melihat latar belakang agama. Sehingga mengusung capres dari partai Islam dianggap tak lagi sesuai.

"Kalau sampai ada capres dari partai Islam, lalu dia berjuang dengan membawa nama Islam itu akan mematikan capres itu sendiri," ujar dia.

Oleh karenanya, Sukmo menilai koalisi partai-partai Islam untuk mengusung nama calon presiden tak perlu dilakukan. Menurutnya, koalisi partai Islam bertajuk Poros Tengah Jilid II hanya sebuah fatamorgana.

Sukmo tak sendirian. Partai Amanat Nasional (PAN) juga berpendapat masyarakat Indonesia tak lagi melihat ideologi partai dalam memilih calon pemimpin.

"Jadi bagi siapapun yang mau menjadi pemimpin harus tau apa maunya rakyat. Kalau calon pemimpin tahu, pasti dipilih rakyat," kata Ketua DPP PAN M Najib. (Ism/Riz)

Baca juga:
Survei: Poros Tengah Jilid II Mampu Bersaing
Pengamat: Partai Islam Tak Tangkas Atasi Krisis Kepemimpinan
Jelang Pemilu 2014, PAN Tak Tertarik Usulan Koalisi Partai Islam

Video Terkini